Pengaruh Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Anak-Anak

Waktu Baca: 5 menitSenin, 13 Juli 2020 09:30 WIB
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Sumber: Freepik.com

Sebagian besar mengaku jika mereka takut bertemu pasangan yang mudah melakukan kekerasan, terutama saat mereka memutuskan untuk berumah tangga. Sebagai solusi, mereka akan menemui psikolog untuk berkonsultasi mengenai masalah tersebut.

5. Berusaha Mencari Perhatian

kekerasan rumah tangga selama corona
Sumber: Freepik.com

Sebagian besar anak yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga umumnya terabaikan oleh kedua orang tuanya. Tidak jarang mereka cendrung mencari berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dari orang tua, salah satunya dengan berbuat kenakalan. Semakin sering orang tuanya melakukan pertengkaran, semakin terabaikan pula sang anak. Perlu diingat anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tanpa bimbingan dari kedua orang tua bukan tidak mungkin mereka terjebak dalam pergaulan bebas. Anak-anak beranggapan bahwa lingkungannya tersebut lebih memahami kondisinya dan itu membuat mereka merasa lebih nyaman. Meskipun begitu kenakalan tersebut dapat diperbaiki sebab itu merupakan cara anak mendapatkan perhatian dari orang di sekitarnya.

Bahkan dampak dari COVID-19 juga memberikan masalah baru di lingkungan sosial, salah satunya kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan laporan pihak kepolisian dari beberapa negara menyatakan telah terjadi peningkatan kasus kekerasan rumah tangga selama corona. Bahkan dalam tingkatan lebih sering dan membahayakan.

Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga saat pandemi yakni masalah ekonomi. Seperti yang diketahui jika saat ini banyak perusahaan yang merumahkan para pekerjanya, artinya tidak akan ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal inilah yang menjadi pemicu timbulnya konflik dalam rumah tangga.

Selain itu, saat pemerintah menganjurkan untuk berada di dalam rumah atau melakukan isolasi selama masa pandemi. Meningkatnya intensitas pertemuan antara suami dan istri akibat gaya hidup yang berubah juga dapat menjadi masalah baru dalam rumah tangga. Pasangan suami istri biasanya menjadi sulit mengatur emosi akibat sering bertemu dengan orang yang sama setiap harinya.

Meskipun terdengar sepele, namun hal ini dapat menjadi pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Apapun bentuk dari kekerasan rumah tangga sudah tentu dapat merugikan semua pihak terutama anak. Untuk itu penting untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat agar terciptanya rasa saling memahami dan komunikasi adalah kuncinya.

Halaman: 12345

Bagikan Informasi Bermanfaat Ini!
Apa Komentar Anda Mengenai "Pengaruh Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Anak-Anak"