Masa remaja indah bisa hilang sekejap bila sang remaja terjerumus pergaulan bebas. Faktanya, masa remaja awal (13-16 tahun), anak mulai mengalami kondisi ingin hidup bebas, tingginya rasa penasaran berbagai hal baru, seiring dengan meningkatnya fungsi seksualitas, dan dorongan emosi yang tidak stabil. Tak heran mengapa anak usia remaja seringkali menjaga jarak dengan orangtua, terutama terkait privasi yang dianggap penting.
Peran orangtua juga sangat penting dalam mengontrol perilaku remaja. Mulailah dengan cara membangun komunikasi interpersonal secara intensif antara orangtua dan anak yang bisa mencegah pergaulan bebas pada anak. Komunikasi yang baik dengan anak sangat berpengaruh lho pada keterbukaan anak terhadap orangtua. Dengan keterbukaan seperti ini, selain komunikasi yang efektif, pergaulan bebas pada anak pun dapat dicegah sejak dini.
Pergaulan bebas terjadi bila remaja mulai menunjukkan perilaku melewati batas dari norma agama ataupun susila di Indonesia. Yang paling marak terjadi saat kini adalah seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tawuran. Agar anak terjaga dari pergaulan bebas, tentu saja pengawasan dari orangtua sangat dibutuhkan untuk membangun karakter positif anak jelang remaja. Namun, sebelum itu, yuk pahami faktor penyebab pergaulan bebas remaja berikut.
A. Kondisi Keluarga
Anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtua dan suasana yang kurang kondusif di dalam rumah, bisa berdampak buruk terhadap emosi dan perilaku anak. Sehingga anak menjadi sulit dikontrol oleh dirinya sendiri maupun orang-orang disekitarnya karena anak cenderung ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan.
B. Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal
Kondisi lingkungan tempat tinggal dan tempat anak tumbuh juga memberikan pengaruh yang besar lho, Moms dan Dads. Lingkungan yang kurang baik bisa menjadi tempat anak belajar hal-hal yang menyimpang dan melanggar norma dalam masyarakat karena anak beranggapan bahwa penyimpangan yang dilakukan adalah hal yang biasa.
C. Kebebasan Dalam Mengakses Informasi
Saat ini berbagai informasi bisa didapatkan dengan mudah hanya dalam sekali akses. Kemudahan dalam mencari informasi ini juga jadi faktor yang sangat berpengaruh lho. Karena itu penting juga untuk terus mengontrol kegiatan anak dalam mengakses internet dan bermain gadget ya, Moms dan Dads.
D. Kurangnya Kesadaran Yang Dimiliki Anak
Faktor lain yang mendorong pergaulan bebas anak muda sekarang juga dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran anak akan bahaya pergaulan bebas. Itulah mengapa sejak dini anak harus didorong untuk mengikuti pergaulan sehat, terutama saat anak memasuki usia remaja awal. Moms dan Dads dapat menginformasikan pada anak bahwa pergaulan bebas bukan hanya merugikan dirinya sendiri, akan tetapi juga dapat merugikan orang lain.
Untuk menjaga anak dari pergaulan bebas yang kian marak, Moms dan Dads bisa simak apa saja peran penting orangtua dalam pergaulan bebas anak agar anak tidak ikut terjerumus.
Sumber: Yandex.com
Sadari bahwa sebagai orangtua, kita tidak selalu tahu apa yang anak inginkan dan lakukan pada pergaulannya. Sebagai remaja awal, anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal-hal yang baru dikenalnya. Menyikapi hal ini, Moms dan Dads harus membangun komunikasi yang baik dan berlangsung dua arah dengan anak. Berikan anak kesempatan untuk berbicara, bercerita, mengeluarkan keluh kesahnya, serta keinginannya.
Setelah anak selesai berbicara, Moms dan Dads sebagai orangtua dapat secara perlahan memberikan opini dan saran terhadap apa yang anak sampaikan. Tentunya harus dengan nada yang menyenangkan dan bersahabat agar anak tidak merasa dihakimi atau dimarahi yang nantinya membuat anak malah enggan untuk terbuka. Posisikan diri Moms dan Dads sebagai sahabatnya ketika sang anak remaja membagikan cerita dan keluh kesahnya.
Sumber: Deepjapan.org
Pada umumnya waktu luang anak dihabiskan dengan bermain atau menonton acara di televisi atau pun internet. Untuk mencegah anak tidak disengaja atau sengaja mengakses tontonan negatif, alangkah baiknya sebagai orangtua kita mendorong anak untuk menggunakan waktu luangnya dengan melakukan kegiatan yang positif. Contohnya dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, baik akademik maupun non akademik.
Sumber: Blog.oxfordowl.co.uk
Bagi Moms dan Dads yang hanya memiliki sedikit waktu mengawasi anak, mintalah bantuan kepada guru sekolah untuk mengawasi pergaulan anak Moms. Hal ini bisa dilakukan ketika ada pertemuan orangtua dan guru, atau bisa juga berkomunikasi melalui media komunikasi lainnya untuk mengetahui perkembangan dan pergaulan anak di sekolah setiap hari.
Sumber: Universitaspendidikan.com
Menanamkan ajaran norma dan nilai agama sejak dini merupakan benteng bagi anak remaja dalam pergaulannya. Sehingga dengan didikan yang ditanamkan, anak akan mengetahui bahwa dalam bergaul juga terdapat batasan yang tidak boleh dilanggar, terutama bila berkaitan dengan lawan jenis. Memperkenalkan anak pada ajaran agama juga membuat anak memiliki kegiatan yang positif, seperti mengaji dan berorganisasi sosial keagamaan di tempat ibadahnya.
Sumber: Gadget.co.za
Moms dan Dads juga harus ingat bahwa tidak semua program televisi dapat dinikmati oleh anak-anak. Beberapa program televisi yang ditonton anak ada juga yang membutuhkan dampingan orang tua. Oleh karena itu, sebaiknya Moms dan Dads memberikan jadwal menonton televisi pada anak yang disesuaikan dengan jam tayang program televisi anak-anak.
Begitu juga saat anak menggunakan gadget yang pemakaiannya pun juga harus dikontrol dan diawasi. Bisa dengan menggunakan restrict mode atau kids mode saat gadget digunakan anak. Membiarkan anak terlalu bebas dengan gadget membuat anak bisa dengan mudah memperoleh informasi yang tidak sepantasnya.
Jadi, Moms dan Dads, itulah 5 peran penting orangtua dalam pergaulan bebas anak. Mari kita merngawasi pergaulan anak tanpa membuat anak merasa dikekang. Kita tidak bisa melarang anak untuk pilih-pilih dalam berteman, tapi kita bisa ajarkan anak untuk pintar-pintar dalam memilih pergaulan. Jika Moms dan Dads punya tips dan informasi lain seputar pergaulan bebas anak muda sekarang, silahkan berbagi dengan yang lainnya di kolom komentar ya!