Alasan Mengapa Seks Setelah Bertengkar Bisa Lebih Menggairahkan

Waktu Baca: 6 menitRabu, 12 Februari 2020 10:00 WIB
Seks Setelah Bertengkar
Sumber: Pexels.com

Sehidup semati dengan wanita pujaan, kadangkala tidak berjalan mulus ya, Dads. Wanita dikenal dengan tingkat emosinya yang lebih dominan daripada pria. Maklum, setiap bulan, hampir semua wanita yang belum sampai tahap menopause akan mengalami naik turun hormon. Apalagi kala Moms akan didatangi tamu bulanan. Dads bahkan harus mempersiapkan tameng dan baju zirah karena luapan emosi di periode bulanan tersebut.

Tingkat kesalahpahaman antara Dads dan Moms dapat meningkat jauh saat salah satu atau keduanya mengalami stres. Hal ini bisa disebabkan oleh masalah di kantor, masalah pengasuhan anak, bahkan bisa jadi hanya karena beda pemahaman akan sesuatu. Masalah yang kecil bisa menjadi besar. Maka untuk meredakannya, jangan lupa lakukan tindakan-tindakan manis penuh perhatian agar Moms yang tersayang makin cinta.

Terkadang, Dads mungkin juga pernah merasakan momen dimana saat melihat Moms kembali melunak jadi terlihat lebih menenangkan, sekaligus menggairahkan. Eits, tunggu dulu. Menggairahkan? Kenapa pria malah tergoda dan justru ingin bercinta usai bertengkar? Apa saja penyebab timbulnya keinginan bercinta setelah bertengkar? Apa pula manfaat bercinta usai bertengkar? Mari simak penjelasannya berikut, Dads!

Naik-Turunnya Emosi di Medan Perang

Bercinta Usai Bertengkar
Sumber: Pexels.com

Dalam buku Men are from Mars and Women are from Venus, ditekankan bahwa baik lelaki maupun perempuan adalah individu yang unik dengan pengalaman yang unik. Masing-masing jiwa dan pasangannya akan memiliki pengalaman yang unik selama menempuh kehidupan pasca pernikahan. Tak terkecuali pengalaman menghadapi perselisihan dengan pasangan.

Bagi Dads, saat-saat bertengkar dengan Moms tentu saja bukan pengalaman yang menyenangkan, tapi memberikan banyak pelajaran. Apalagi bagi seorang lelaki, marahnya perempuan adalah sesuatu yang membingungkan, bukan? Terlebih jika sang belahan jiwa sudah mengeluarkan kode-kode bahkan kata menyeramkan ini: “Terserah!”. Dijamin, para Dads akan tambah pusing tujuh keliling. Sounds familiar?

Apalagi tidak semua Dads bisa bersabar, terutama jika ada tekanan eksternal seperti pekerjaan. Tak jarang Dads akan membentak, memarahi, atau bahkan main fisik. Tapi, sebaiknya hindari dan jangan sampai melakukan yang terakhir, ya Dads. Rasa tidak percaya, rasa takut, bahkan trauma bisa hadir pada diri Moms. Perlu kebijaksanaan memang menghadapi situasi seperti ini.

bercinta setelah bertengkar
Sumber: Pexels.com

Berikut ada beberapa langkah bijak yang bisa diambil Dads. Pertama, memberikan jarak dengan Moms untuk menenangkan jiwa. Biarkan Moms tenang dulu supaya kita tidak kena sembur, dan ujung-ujungnya malah ikutan panas ya, Dads. Jika sudah aman, datangi dan dengar segala masalahnya. Segala keluhnya. Segala salah pahamnya. Segala pengambilan kesimpulannya yang terlalu buru-buru.

Jika keduanya sudah mereda, biasanya akan timbul rasa sayang yang lebih dari sebelumnya. Rasa kangen setelah bertengkar pun biasanya hadir. Rasa ini timbul karena akumulasi rasa takut dan penyesalan yang hadir di hati Dads setelah marah, membentak, dan bertengkar dengan sang kekasih. Selain itu, rasa itu hadir karena untuk sesaat, pasangan menjadi lebih berbeda. Ada rasa kehilangan ketika senyumnya dan keceriaannya lenyap sesaat.

Dads pasti ingin Moms berada dalam kondisi normal, tenang, dan bahagia, kan? Di momen ketika Moms sudah kembali tenang inilah biasanya rasa kangen setelah bertengkar itu pun terobati. Tapi, di sisi lain, terkadang ada juga Dads yang merasa bahwa rasa kangen ini berubah menjadi gairah seksual. Mengapa ya? Baca terus artikel ini untuk memahaminya ya, Dads.

Semua Karena Hormon, Dads!

Kangen Setelah Bertengkar
Sumber: Pexels.com

Tahukah Dads? Bahwa pengaturan cara kerja tubuh memang tak dapat dipisahkan dari berbagai sinyal yang diterima oleh otak. Salah satunya dalam bentuk hormon. Hormon sebenarnya merupakan sejenis protein atau turunan lemak yang memiliki fungsi untuk mengatur kerja organ, termasuk organ-organ yang terkait dengan emosi dan seksualitas. Otomatis, emosi Dads yang lahir selama pertengkaran dan sesudahnya adalah kerja hormon.

Dalam berbagai buku fisiologi (cara kerja tubuh), dijelaskan bahwa rasa marah dicetuskan oleh rangsangan yang ditangkap oleh organ indera. Misalnya, ucapan dan nadanya yang ditangkap telinga, ekspresi kemarahan yang ditangkap mata, dan sentuhan kasar yang diterima kulit. Otak membuat persepsi atas rangsangan yang diterima dengan mengombinasikan informasi dari indera dan memori yang ada sebelumnya. Lalu, otak akan memerintahkan kelenjar Adrenal untuk menghasilkan adrenalin, sehingga tubuh Dad akan berada dalam fase fight or flight.

Manfaat Bercinta Usai Bertengkar
Sumber: Pexels.com

Sederhananya, fase fight berarti kondisi tubuh untuk mempertahankan diri dengan melawan pemberi rangsangan. Sedangkan, fase flight berarti kondisi tubuh untuk melarikan diri dari pemberi rangsangan. Jika Dads memutuskan untuk bertengkar, berarti tubuh Dads berada dalam fase fight. Pasokan adrenalin Dads menjadi sangat banyak.

Saat memutuskan berdamai, mendengar Moms, dan bahkan mengakhiri pertengkaran dengan pelukan, di dalam otak akan terjadi peningkatan hormon serotonin dan dopamin. Keduanya adalah hormon kebahagiaan sekaligus hormon yang akan meningkat saat aktivitas seks dilakukan. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi rasa rindu, jadi wajar saja apabila Dads malah merasa kangen setelah bertengkar.

Ditambah lagi dengan adrenalin yang masih belum turun sepenuhnya. Perlu Dads ketahui, reaksi tubuh ketika melakukan aktivitas seksual cukup mirip dengan reaksi fight! Adrenalin membantu meningkatkan gairah seksual. Jantung yang berdebar, nafas yang tersengal, wajah yang memerah, serta aliran darah yang deras ke arah organ reproduksi, semuanya dipengaruhi oleh adrenalin. Hanya saja, fight kali ini bisa disebut dengan the happy fight.

Jadi, Manfaat Seks Setelah Pertengkaran Adalah…

Manfaat Seks Setelah Pertengkaran
Sumber: Pexels.com

Berkaitan dengan info hormonal diatas, manfaat bercinta setelah bertengkar adalah meningkatkan kadar hormon kebahagiaan Dads untuk mengendalikan jumlah adrenalin. Kelebihan adrenalin bisa memicu kanker, sementara memperbanyak hormon kebahagiaan dapat menjadi obat yang manjur bagi Dads! Pernah mendengar tertawa dan kebahagiaan adalah obat segala penyakit? Kebahagiaan dalam bercinta usai bertengkar juga lho Dads! Selain itu, setelah bertengkar, pasangan membutuhkan momen intim untuk merekatkan kembali apa yang retak. Seks adalah wujud momen intim yang menyenangkan.

Pada momen ini, setiap individu akan menjadi dirinya sendiri. Setiap individu akan merasa kembali diperhatikan karena pada momen seperti ini, pasangan bisa saling memuji dengan jujur. Kita semua tahu bahwa amarah memang membakar kalori, namun tidak disertai perasaan senang. Untuk mengobati ketegangan pada tubuh, ada baiknya melakukan aktivitas yang memulihkan lahir dan batin, seperti melakukan seks dengan pasangan yang Dads sayangi. Walau melelahkan, namun seks adalah kegiatan yang menyenangkan, bukan?

Tapi, sekadar tips, sebaiknya Dads tanyakan dulu pada Moms apakah Moms ingin melakukannya atau tidak. Jika Moms kelelahan, berikan Moms waktu ya, Dads–apalagi jika Moms kelelahan mengurus sang buah hati sebelumnya. Dengan begitu, sisa waktu di hari itu akan Dads lalui dengan kebahagiaan bersama Moms. Plus, semoga kebahagiaan itu menetap hingga akhir hayat ya, Dads! Jangan lupa share pengalaman Dads di kolom komentar di bawah, ya!

Bagikan Informasi Bermanfaat Ini!
Apa Komentar Anda Mengenai "Alasan Mengapa Seks Setelah Bertengkar Bisa Lebih Menggairahkan"