Hampir setiap orang pasti pernah mengalami cegukan. Namun apakah normal apabila cegukan dialami oleh bayi baru lahir? Mungkin banyak Moms bertanya-tanya mengenai hal ini dan tidak sedikit merasa cemas atau bahkan bingung bagaimana cara mengatasinya, terutama bagi ibu muda yang belum memiliki pengalaman apapun dalam mengurus bayi baru lahir. Jangan panik dulu, yuk disimak penjelasannya di bawah ini.
Sama halnya yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, cegukan disebabkan karena adanya kontraksi pada diafragma, dalam hal ini diafragma yang dimiliki oleh bayi masih dalam tahap perkembangan. Meskipun demikian hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa penyebab bayi baru lahir cegukan, diduga cegukan tersebut terjadi akibat adanya banyak faktor yang berdampak pada diafragma mengalami kontraksi.
Dalam kasus bayi baru lahir cegukan terus dapat disebabkan karena bayi terlalu cepat atau banyak meminum susu ataupun terlalu cepat dalam menelan udara ketika sedang menyusu sehingga berakibat distensi lambung. Distensi lambung dapat mendorong diafragma sehingga menjadi berkontraksi dan terjadilah cegukan. Dalam hal ini bayi baru lahir akan mengalami cegukan ketika sedang atau setelah menyusu karena kemungkinan otot diafragma sedang bergerak sehingga mengalami gangguan.
Penyebab lain bayi baru lahir mengalami cegukan disebabkan refluks gastroesofagus, yakni suatu kondisi pada bayi di mana katup yang terletak di antara lambung dan esofagus belum berfungsi dengan sempurna. Katup tersebut berfungsi untuk mencegah makanan yang masuk ke dalam lambung tidak naik kembali ke arah esofagus. Bahkan pada bayi yang lahir secara prematur, cegukan dapat sering terjadi. Tidak hanya cegukan, bayi yang mengalami refluks gastroesofagus akan sering mengalami spitting up atau gumoh dan juga menangis.