Itulah mengapa bagi anak yang menjadi korban dari kekerasan rumah tangga memiliki ketidakstabilan emosi. Perlu diingat, anak mudah sekali menyerap kata-kata baru terutama saat memasuki usia balita. Saat dewasa, anak yang sering mendengar kalimat kekerasan atau bernada tinggi akan sulit mengatur emosi sebagai akibat dari trauma masa kecilnya.
Sumber: Freepik.com
Pengaruh lain dari kekerasan dalam rumah tangga dapat membuat anak tidak mudah percaya kepada orang lain, terutama saat mereka telah beranjak dewasa. Anak dari korban kekerasan cendrung memiliki pengalaman buruk terhadap orang lain terutama rasa percaya. Banyak kasus orang dewasa yang sulit memulai suatu hubungan dengan orang lain, akibat trauma masa kecilnya yang pernah mengalami kekerasan rumah tangga.