Setelah menikah, sebagian besar pasangan mungkin ingin cepat memiliki momongan sebagai pelengkap rumah tangga mereka. Hanya saja, proses untuk mendapatkan momongan dengan cepat bukanlah perkara yang mudah. Mulai dari masalah kualitas sperma yang kurang baik hingga waktu melakukan hubungan yang kurang tepat, kerap kali menjadi masalah mengapa Moms belum kunjung hamil.
Nah, untuk menanggulangi masalah semacam ini, salah satu cara yang bisa Moms dan pasangan lakukan ialah dengan melakukan hubungan intim saat masa subur. Dimana pada masa subur ini sel telur akan dilepaskan oleh ovarium sehingga pembuahan akan lebih mudah terjadi. Lantas, bagaimana cara menghitung masa subur? Simak yuk beberapa cara yang bisa Moms lakukan berikut ini untuk bisa mengetahui kapan masa subur tersebut terjadi.
Sumber: Sehati
Setiap wanita sering kali memiliki siklus menstruasi yang berbeda, sehingga perhitungan antar individu pun akan berbeda. Nah, berikut ini adalah tahapan untuk mengetahui kapan masa subur Moms. Dengan berhubungan di masa subur yang tepat, peluang hamil Moms pun jadi lebih besar. Jadi, simak baik-baik penjelasan berikut ini ya, Moms!
Untuk bisa mengetahui kapan masa subur, terlebih dahulu Moms harus mengetahui bagaimana siklus menstruasi Moms. Tandai tanggal menstruasi pada setiap bulannya mulai dari awal hingga terakhir. Setelah menandai tanggal menstruasi, Moms bisa menghitung berapa siklus menstruasi Moms, yaitu dari hari pertama mens hingga hari pertama mens pada bulan berikutnya. Apabila mom memiliki sikluas menstruasi yang tidak teratur, sebaiknya lakukan pencatatan selama beberapa bulan, sehingga didapatkan perkiraan siklus yang sesuai.
Tahap berikutnya dalam cara menghitung masa subur ialah dengan mencari siklus terpendek dan siklus terpanjang pada siklus menstruasi Moms. Kemudian, selanjutnya lakukan perhitungan dengan cara berikut ini.
● Kurangi 18 hari dari siklus terpendek menstruasi Moms. Inilah hari pertama Moms memasuki ovulasi atau masa subur. Sebagai contoh agar lebih mudah dipahami, ketahuilah bahwa secara umum, siklus terpendek menstruasi Moms adalah 26 hari. Maka, hari pertama masa subur Moms ialah hari ke-8 setelah hari pertama menstruasi.
● Kurangi 11 hari dari siklus terpanjang menstruasi Moms. Inilah hari pertama Moms memasuki masa ovulasi atau masa subur. Contoh mudahnya, misalkan Moms memiliki siklus terpanjang selama 30 hari, maka hari terakhir masa subur Moms ialah hari ke 19 setelah hari pertama menstruasi.
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan jika masa subur Moms adalah pada hari ke 8- hari ke 19 setelah menstruasi. Jadi, untuk meningkatkan peluang hamil, Moms dan pasangan bisa melakukan hubungan seks di masa tersebut.
Sumber: HonestDocs
Selain dengan perhitungan berdasarkan sikluas menstruasi, cara menghitung masa subur juga bisa dilakukan dengan memahami tanda-tanda pada tubuh. Ya, tubuh wanita biasanya menunjukkan tanda-tanda ketika memasuki ovulasi, sehingga Moms dan pasangan bisa lebih gencar untuk mempersiapkan kehamilan. Berikut ini adalah tanda-tanda tubuh ketika Moms memasuki ovulasi.
Suhu tubuh basal ialah suhu tubuh pertama pada pagi hari, atau tepatnya setelah Moms bangun tidur dan belum melakukan apapun. Pada saat inilah Moms bisa mengukur suhu tubuh basal, dan melakukan pengukuran suhu tubuh selama beberapa hari secara konsisten untuk mengetahui ritmenya. Umumnya, suhu tubuh basal berada pada kisaran angka 35,5 hingga 36,6 derajat celcius. Perubahan suhu basal tubuh ini bisa berbeda-beda dikarenakan pengaruh kadar hormon dalam tubuh. Ketika tubuh melepaskan sel telur, maka hormon tubuh akan mengalami perubahan sehingga suhu basal tubuh pun sedikit naik. Umumnya, peningkatan suhu basal tubuh tidak lebih dari satu derajat, namun kenaikan ini akan terjadi hingga periode menstruasi dimulai lagi. Untuk mendapatkan suhu basal tubuh yang tepat, Moms bisa menggunakan thermometer basal tubuh, yang cenderung lebih sensitif dan efektif.
Cara menghitung masa subur lainnya ialah dengan melihat perubahan pada lender serviks (mulut rahim). Faktanya, selama masa ovulasi dan sebelum masa ovulasi, akan terjadi perubahan pada warna, jumlah serta tekstur lendir serviks. Perubahan pada masa ovulasi ini ditandai dengan tekstur lendir yang lebih licin, elastis dan transparan menyerupai putih telur. Tekstur lendir seperti inilah yang akan membantu sel sperma lebih cepat mencapai mulur rahim. Selain itu, pahamilah juga ada beberapa pola perubahan lendir yang dimulai dari mendekati masa ovulasi hingga setelah masa ovulasi. Berikut ciri-cirinya:
Namun perlu Moms ingat juga ya! Dalam beberapa kondisi tertentu, ada juga hal yang dapat mempengaruhi perubahan lendir serviks, seperti infeksi vagina, gairah seks, penggunaan pelumas saat berhubungan seks, maupun penyakit seks menular.
Pada masa ovulasi, mulut rahim juga akan terasa lebih tinggi, terbuka dan lebih lembut. Kondisi ini akan membuat sel sperma memiliki kesempatan yang lebih besar untuk masuk pada leher rahim kemudian melakukan pembuahan. Namun, kondisi ini cukup sulit dideteksi, sehingga Moms dan pasangan harus sering mengeceknya secara berkala.
Itulah cara menghitung masa subur sehingga kemungkinan Moms mengalami kehamilan lebih besar. Selain dengan melakukan hubungan selama masa subur, Moms juga bisa mencoba cara lain, seperti mengonsumsi makanan bergizi atau mengelola stres dengan lebih baik sehingga peluang hamil menjadi lebih besar.
Apakah Moms punya cerita dan pengalaman lain seputar menghitung masa subur dan meningkatkan peluang kehamilan? Tinggalkan komentar ya Moms untuk berbagi!