Sebagai orangtua, Moms dan Dads pasti sangat berharap agar anak bisa melakukan segala hal dengan baik tanpa dimarahi. Termasuk belajar.
Pasti sangat menyenangkan jika si kecil memiliki kesadaran untuk belajar sendiri. Namun, setiap anak itu berbeda. Ada anak yang memiliki hobi membaca dan belajar tetapi banyak juga yang lebih memilih bermain ketimbang mengasah otak. Bagi anak yang gemar bermain, belajar merupakan kegiatan yang membosankan karena menghabiskan waktu di depan buku.
Sangat menyebalkan ketimbang berlarian dan tertawa bersama teman di hari yang cerah atau bermain air di kala hujan. Anak pun menjadi sering membantah setiap kali disuruh belajar. Moms dan Dads pasti sering merasa stress setiap kali menghadapi anak malas belajar kan? Untuk itu, kami sudah menyiapkan 9 tips ampuh untuk menghadapi anak malas belajar. Disimak ya Moms dan Dads!
Sumber: Freepik.com
Sebagai orangtua, Moms dan Dads kerap hanya memberikan perintah. Padahal, si kecil juga perlu ditemani ketika diminta melakukan sesuatu. Begitu juga dengan belajar. Ketika Moms dan Dads menemaninya membaca buku atau belajar, anak merasa curahan kasih sayang yang dapat menyemangatinya. Untuk itu, sisihkan waktu bersama si buah hati untuk menemaninya belajar. Ini jauh lebih berharga ketimbang menghabiskan waktu dengan gadget atau membaca buku sendirian. Selain membentuk minat belajar, perhatian dan kasih sayang diberikan kepada anak juga menjadi pelajaran hidup yang berharga baginya karena belajar mengasihi orang lain.
Sumber: Asianscientistmagazine.com
Nilai memang penting karena berpengaruh pada peringkat akademis anak. Namun, proses belajar juga tidak kalah penting. Hargai semangat anak untuk belajar meski nilainya belum memuaskan. Dengan begitu, anak akan belajar dengan senang hati. Tanyakan si kecil mengenai aktivitas belajar sehari-harinya di kelas dan berikan pujikan jika dia menceritakan keberhasilannya.
Sumber: Asianscientistmagazine.com
Orangtua seringkali merasa lebih superior sehingga seringkali memaksakan kehendak kepada anak. Tanpa disadari, Moms dan Dads juga kerap menekan si buah hati untuk mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Berbaik hatilah kepada anak dan coba pahami minatnya. Setiap anak memiliki kemampuan akademis dan minat yang berbeda yang harus dihargai. Jika terus ditekan, anak akan mengganggap Moms dan Dads sebagai orangtua yang mengerikan dan membuatnya semakin malas belajar. Memahami anak dengan baik bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga karena anak belajar menghargai ketidaksempurnaan diri sendiri dan oranglain.
Sumber: Freepik.com
Moms dan Dads, jangan malas untuk menanyakan kesulitan anak dalam menerima mata pelajaran setiap hari. Pertanyaan yang diberikan membuat si kecil jujur dan secara tidak langsung mengulang pelajaran yang didapatnya. Coba cari tahu mata pelajaran, kegiatan, dan guru kesukaannya.
Sumber: Pinterest.com
Segala sesuatu yang dibuat sistematis dan dilakukan rutin akan membuahkan hasil yang baik. Begitu juga dengan belajar. Untuk menjadi belajar sebagai sebuah kebiasaan, buatlah jadwal belajar dan minta anak untuk mematuhi jadwal tersebut. Anak bisa mengerjakan tugas rumah atau sekadar membaca buku pelajarannya. Jangan paksa apa yang harus dilakukan dan dipelajarinya. Biarkan itu menjadi keputusannya.
Sumber: Shutterstock.com
Ketika Moms dan Dads meminta anak belajar, coba ciptakan lingkungan yang nyaman terlebih dulu. Pastikan tidak ada suara bising, televisi tidak menyala, tidak ada perkelahian atau adik yang rewel. Ketenangan membuat anak merasa nyaman untuk belajar. Sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat memecah konsentrasi si kecil sehingga perhatiannya fokus pada pelajaran bukan kepada hal yang lain.
Sumber: Nomadicmatt.com
Jika anak mendapatkan nilai rendah pada satu mata pelajaran atau tidak menyukai pelajaran tertentu, jangan buru-buru menghukumnya ya Moms dan Dads. Pastikan dulu berbicara dengan guru di sekolah mengenai kondisi si kecil. Minta bantuan kepada sang guru untuk meningkatkan minat pada pelajaran tersebut sehingga bisa memperbaiki nilainya.
Sumber: Incasean.com
Ada tiga jenis tipe belajar manusia yaitu auditory (lebih mudah menerima informasi melalui suara), visual (menangkap informasi dengan gambar), dan kinstetik (senang belajar dengan gerak). Tetapi, ada juga yang merupakan tipe kombinasi dua tipe tersebut. Untuk itu, Moms dan Dads harus memahami si buah hati termasuk tipe pebelajar yang mana. Jika anak cenderung tipe kinestetik misalnya, maka ajaklah dia belajar sambil bermain.
Sumber: West.com
Membuat tujuan belajar bersama sang buah hati merupakan salah satu cara menghadapi anak malas belajar. Moms dan Dads bisa menetapkan tujuan belajar jangka pendek (misalnya mengenal abjad selama sepekan), jangka menengah (bisa mengeja), dan jangka panjang (membaca kalimat) agar anak termotivasi dan tetap berada di jalur yang telah ditentukan. Tujuan bersama ini juga untuk memudahkan Moms dan Dads memantau perkembangan dan kecepatan anak dalam menerima pelajaran.
Setelah menyimak cara-cara tersebut apakah Moms dan Dads masih berpikir kalau menghadapi anak malas belajar itu susah?
Jika sudah tahu caranya dan dilakukan dengan tepat, dijamin sangat mudah untuk meminta si buah hati mencintai kegiatan belajar.