Dads! Masih ingat dulu badan kita kayak gimana sebelum menikah? Ya, saat-saat kita masih banyak waktu luang buat nge-gym? Masa-masa yang sekarang mungkin hanya tinggal kenangan. Rasanya dulu memang mudah untuk membentuk badan Dads sesuai dengan yang kita inginkan. Ingin gedein biceps dan triceps? Gampang. Tinggal push-up, dalam 2 minggu sudah kelihatan hasilnya. Ingin ngurangin lemak? Gampang. Tinggal jogging pagi dan sore, kelar deh dalam 2 bulan! Ingin punya perut sixpack kayak bintang film action Bollywood? Easy-peasy! Tinggal luangin waktu untuk sit-up dan menghindari makanan berlemak. Dijamin dalam 3 bulan sudah terlihat hasilnya. Tapi sekali lagi. Semua itu tinggal kenangan…
Dads, Sekarang kita sudah mulai berumur. Energi kita tidak seperti dulu. Badan kita juga tidak bisa seperti dulu. Apalagi kita sekarang sudah berkeluarga. Sudah ada seorang bidadari cantik dan malaikat kecil yang kehidupannya tergantung dengan performa kerja kita. Mungkin Dads tertekan karena harus banting tulang kejar setoran untuk membayar cicilan rumah, hingga seringkali kerja overtime tanpa memperhatikan kesehatan. Mungkin karena Dads terlalu sibuk dengan urusan kantor yang menyita sebagian besar waktu Dads. Atau mungkin juga karena banyak hal yang menjadi tanggung jawab di bisnis yang Dads bangun. Mulai dari printilan kecil usaha; hingga yang skalanya besar sangat membutuhkan keputusan dari Dads. Wajar, kita semua mengalami itu. Namanya juga tanggung jawab. Dads tidak bisa mengelak dari itu.
Ya, memang hidup itu keras. Dan jadi lelaki sejati itu tidak mudah. Pertambahan usia memilik romantismenya sendiri. Di satu sisi, Dads akan merasa tubuh sudah tidak lagi fit lagi seperti saat berusia 20 tahun. Badan jadi mudah melar sementara waktu untuk olahraga juga makin berkurang. Oleh karena itu, Dads memerlukan solusi yang smart untuk menyiasati segala persoalan yang datang bersama dengan bertambahnya usia. Seringkali laki-laki, dengan segala persoalan dan tanggung jawab, melupakan pentingnya mengembangkan habit sehat dalam keseharian. Tahukah Dads bahwa 90% kasus perut lelaki sejati (baca: buncit) terjadi karena makanan? Ada yang disebabkan hobi makan rendang (hmm.. yummy!), ada yang disebabkan karena kebanyakan ‘Netflix and Chill’ sambil ngemil pisang goreng.
Perlu diingat ya, Dads! Perut buncit itu bukan simbol kemapanan dan kesuksesan. Nggak perlu sukses dulu buat punya perut buncit kok. Contohnya? Banyak terlihat di sekitar Dads! Selain itu, Dads… Faktanya, perut buncit juga beresiko mengundang banyak penyakit. 56% orang yang kelebihan lemak, akan lebih sering terkena darah tinggi, dan diabetes. Nggak mau kan tiba-tiba Dads mendapatkan kabar mengidap penyakit-penyakit tersebut? Bukannya menakuti sih, intinya perut buncit adalah pertanda bahwa Dads tidak menerapkan hidup sehat, dan kurang smart dalam manajemen makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jadi, tidak ada lagi alasan untuk mempertahankan perut buncit ya kalau sudah tahu faktanya cukup mengerikan begini?