Dalam hidup yang penuh tantangan sekaligus kesempatan ini, terkadang kita menemui beberapa fase kegagalan. Sebagian orang mungkin akan langsung menyerah ketika dihadapkan pada kegagalan, sebagian lagi mungkin akan belajar dari kegagalan tersebut yang membuatnya menjadi lebih bijak di masa depan. Ketahuilah, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Bila Moms dan Dads saat ini merasa sulit bangkit kembali setelah mengalami kegagalan, coba deh terapkan 7 tips berikut ini!
Umumnya, ketika seseorang baru mengalami kegagalan cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Atau bahkan menyalahkan orang lain sebagai penyebab kegagalan yang dialaminya. Pahamilah, melakukan kedua hal ini tidak ada gunanya bagi diri Moms dan Dads. Justru, dengan sikap seperti ini, malah akan membuat diri merasa makin terpuruk. Hentikanlah segera sikap menyalahkan diri sendiri, mulai belajarlah memaafkan kesalahan yang lalu. Katakan pada diri bahwa kegagalan adalah sukses yang tertunda. Dengan begitu, Moms dan Dads akan kembali bersemangat.
Bila Moms dan Dads terus menangisi kegagalan yang terjadi, akan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Berikanlah batas waktu untuk bersedih, namun kemudian ingatkan diri untuk segera bangkit. Caranya, dengan berusaha mengubah segala pikiran negatif menjadi lebih positif sehingga bisa mengambil hikmah dari kegagalan yang telah dialami. Bayangkan bila dulu penulis kenamaan J.K Rowling menyerah setelah naskah ceritanya gagal diterima penerbit dan ditolak hingga 14 kali, tentu saja tidak akan ada kesuksesan cerita Harry Potter, bukan? Jangan patah semangat ya, HappyFams!
Mungkin ketiga hal ini mudah diucapkan, namun kenyataannya sangat sulit direalisasikan. Namun, di masa sulit setelah menemui kegagalan, ketiga hal inilah yang menjadi penyelamat Moms dan Dads agar cepat bangkit dari kegagalan. Belajarlah untuk merelakan dan melepaskan yang sudah terjadi. Dengan begitu, hati akan terasa lebih enteng. Bila memang terasa sangat sulit dan menyedihkan di awal, tak usah terburu-buru, biarlah waktu yang akan menyembuhkannya. Terasa berat, bukan berarti lantas harus berputus asa, kan?