Menikah bukan berarti hidup seseorang hanya bersama pasangannya saja, namun juga harus terlibat dengan anggota keluarga lainnya. Memiliki suatu hubungan dengan keluarga pasangan tentu menjadi pengalaman baru bagi setiap orang yang baru menikah. Tidak jarang muncul beragam masalah selama prosesnya, terutama hubungan dengan mertua.
Bahkan sudah menjadi hal yang wajar terjadi di setiap rumah tangga mengenai hubungan tidak terlalu akur antara mertua dan menantu. Masalah akan semakin besar apabila mertua tinggal serumah dengan HappyFams. Meskipun begitu hubungan antara mertua dan menantu harus tetap terjaga. Lalu sebenarnya bagaimana peran mertua yang benar apabila tinggal dalam satu rumah dengan menantu? Mari disimak penjelasannya di bawah ini!
Sumber: Yandex.com
Salah satu kasus rumah tangga yang sering ditemukan apabila mertua tinggal dengan menantu dalam satu rumah yakni membandingkan mertua dengan orang lain. Hal ini paling sering dilakukan oleh kebanyakan mertua terhadap menantunya. Bahkan tak jarang banyak mertua menuntut menantu mereka untuk dapat memenuhi segala macam keinginannya. Jika tidak para mertua tidak akan segan-segan untuk membeberkan segala keburukan bahkan cendrung merendahkan menantu.
Perlu diingat setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Justru peran mertua terhadap menantu yang benar yakni dengan memberikan dorongan, berusaha menyayangi menantu layaknya anak sendiri, dan menghargainya. Jangan sampai tindakan membedakan tersebut dapat menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga.
Beda pendapat antara mertua dan menantu sering terjadi, bahkan sebagian dari mertua ada yang selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya. Padalah wajar jika para mertua sudah tidak perlu turut mengambil peran dalam permasalahan rumah tangga anak meskipun tinggal dalam satu rumah sekalipun.
Justru sebaliknya jika mertua ikut campur dalam rumah tangga anak sama halnya dengan tidak memberikan kebebasan anak dan menantu untuk mandiri. Sikap ini juga menjadi salah satu ciri-ciri mertua toxic dan sudah sepatutnya untuk dihindari. Sebagai mertua sudah sepantasnya memberikan ruang kebebasan kepada anak serta menantunya dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Dan apabila diperlukan peran mertua hanya sebatas memberikan nasihat dan juga panduan kepada anak menantu. Dengan begitu secara tidak langsung mertua telah memberikan kesempatan bagi anak dan menantunya dalam belajar berumah tangga.
Menjadi seorang menantu tentu tidaklah mudah. Terlebih apabila keluarga dari pasangannya memiliki keluarga besar, sudah sepantasnya sebagai mertua untuk coba mengajak menantu untuk berkunjung kepada anggota keluarga lainnya. Tindakan tersebut sebagai bentuk dari peran mertua dalam keluarga agar hubungan silaturahmi tetap terjaga. Selain itu dengan memperkenalkannya kepada keluarga lain, menantu akan merasa lebih dekat serta tidak akan merasa canggung saat bertemu dengan anggota keluarga besar dari pasangan pada kesempatan lainnya.
Perlu diingat pernikahan adalah mempertemukan dua keluarga yang berbeda. Sebagai mertua juga harus menjaga hubungan silahturahmi dengan keluarga dari pihak menantu atau besan. Sebab dengan begitu mertua akan lebih mengenal kepribadian menantu dari saudara dan juga kerabat terdekatnya.
Sumber: Yandex.com
Tidak semua orang memiliki mertua yang selalu suportif dan menjaga hubungan baik dengan menantunya. Nyatanya banyak mertua yang masih mengambil bagian dalam mengurus rumah tangga anaknya hingga mengomentari hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini tentu akan memberikan beban tersendiri bagi menantu dan akan semakin parah jika tinggal dalam satu rumah.
Menghadapi mertua toxic tidaklah mudah. Terlebih jika pasangan tidak mau terlibat atau menolak untuk mengatasi masalah tersebut secara bersama-sama. Berikut beberapa cara dasar dalam menghadapi mertua toxic:
Hal ini menjadi langkah awal yang penting dalam menghadapi mertua toxic. HappyFams harus memastikan bahwa pasangan harus tetap mendukung setiap langkah yang diambil saat menghadapi mertua sehingga dapat segera terselesaikan bersama-sama.
Perlu diingat untuk jangan pernah sekali-kali mengadu domba antara mertua dengan anaknya. Se-menyebalkan apapun sikap mertua terhadap rumah tangga, HappyFams harus tetap menghormati beliau dan mendukung hubungan yang harmonis antara mertua dan menantu.
Jika ada hal yang mengganjal seperti tersinggung dengan perkataan mertua atau tindakannya sudah dianggap lewati batas, coba utarakan secara langsung kepada mertua. Usahakan untuk tidak melibatkan pihak lain dalam hal ini pasangan HappyFams agar menghindari kesalahpahaman.
Memang tindakan ini diperlukan persiapan dan keberanian yang besar. Namun jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan menjadi bom waktu dikemudian hari.
Sebagai seorang mertua memiliki menantu yang sesuai dengan keinginan adalah impian banyak orang. Apalagi jika menantunya termasuk tipe menantu idaman. Jangan berbangga dulu jika mertua memberikan julukan "menantu idaman" di depan orang lain. Itu artinya HappyFams harus rela mengikuti semua aturan dan keinginan dari sang mertua.
Menjadi seorang menantu bukan berarti harus mengubah karakter sesuai dengan keinginan mertua. Tetaplah menjadi diri sendiri namun HappyFams juga harus belajar memahami keinginan mertua agar tidak muncul konflik di kemudian hari.
Tinggal bersama dengan mertua memang membutuhkan kesiapan mental yang kuat. Sebab hubungan antara mertua dan menantu tidak dapat dihindari setelah adanya pernikahan. Kunci dari mengatasi hal ini yakni komunikasi antara mertua dan menantu agar tidak timbul kesalahpahaman serta saling menghormati. Dengan begitu hubungan mertua dan menantu akan semakin harmonis meski tinggal dalam satu rumah sekalipun.