Menyusui merupakan sebuah tahap berikutnya bagi wanita setelah melakukan proses persalinan. Kegiatan menyusui tidak hanya memenuhi nutrisi pada bayi saja, namun juga dapat menjadi sebuah cara meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi. Meskipun terlihat mudah, nyatanya masih banyak wanita terutama ibu muda yang belum memiliki pengalaman, mengalami kesulitan dalam melakukan proses menyusui ini.
Untuk itu dibutuhkan suatu persiapan dalam melakukan proses laktasi agar kegiatan menyusui mencapai keberhasilan. Untuk itu, Moms perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu laktasi dan apa saja persiapan yang dibutuhkan agar bayi Moms dapat lancar menghisap ASI.
Laktasi adalah suatu proses menyusui yang dimulai dari tahap produksi ASI oleh Moms hingga ASI siap untuk dikonsumsi oleh bayi dengan cara dihisap dan ditelan. Pengertian laktasi lainnya yakni teknik menyusui. Idealnya pemberian ASI dilakukan hingga anak berusia 2 tahun.
Pemberian ASI ini bertujuan agar anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ternyata masih banyak wanita yang kesulitan dalam melakukan laktasi terutama pada ibu muda dan baru mengenal kegiatan menyusui. Jika Moms termasuk satu diantaranya, tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan konsultasi laktasi.
Sumber: unicef.org
Saat baru memulai menyusui, Moms pasti akan merasakan perih pada puting, mulut bayi mengalami infeksi, hingga pasokan ASI tidak terlalu banyak. Jika Moms mengalami hal tersebut, tidak ada salahnya untuk coba berkonsultasi pada konsultan laktasi. Konsultan ini bertugas membantu para wanita yang mengalami kesulitan saat melakukan proses laktasi baby.
Peran atau tugas dari konsultan laktasi cukup beragam, mulai dari mengarahkan agar Moms dapat menyusui dengan teknik dan cara yang benar hingga menangani keluhan saat melakukan proses menyusui itu sendiri.
Tugas utama dari konsultan laktasi yakni memberikan pelatihan, pendampingan, dan keyakinan bagi Moms saat melakukan proses menyusui bersama bayi. Tidak hanya itu saja, konsultan laktasi juga memberi tahu mengenai posisi-posisi menyusui yang tepat serta cara meningkatkan produksi ASI.
Menyusui bukanlah suatu kegiatan yang mudah, bahkan akan terasa menyiksa dan menyakitkan jika tidak dilakukan dengan benar. Untuk itu peran konsultan laktasi dibutuhkan untuk membantu Moms yang mengalami masalah seperti nyeri, puting terluka, bayi tidak atau kurang ingin menyusui, berat badan bayi tidak mengalami peningkatan, hingga produksi ASI terlambat atau tidak keluar.
Bagi Moms yang sibuk atau bekerja sebagai wanita karir, menyimpan ASI menjadi solusi agar bayi tetap tercukupi nutri dan gizinya. Namun cara dan penyimpanan yang kurang tepat dapat merusak kualitas ASI yang disimpang nantinya. Untuk itu dibutuhkan konsultan ASI untuk dapat membantu dan memperkenalkan kepada Moms semua hal yang berkaitan dengan alat bantu menyusui seperti pompa ASI hingga cara penyimpanan ASI agar tidak mudah basi saat disimpan.
Tugas dari konsultan laktasi tidak hanya itu saja, mereka juga harus memberikan arahan terhadap program MPASI kepada Moms ketika bayi telah siap memasuki usia 6 bulan. Sebab selain harus mengkonsumsi makanan bayi juga masih didampingi oleh ASI.
Konsultasi laktasi juga memiliki peran dalam merancang strategi pemberian makanan bagi bayi-bayi dengan kondisi tertentu, sebab tidak semua bayi memiliki nutrisi yang sama. Konsultan laktasi akan memberikan solusi tepat untuk menyusui bagi bayi yang mengalami kelahiran prematur, kembar, menderita jantung bawaan, bibir sumbing dan lain sebagainya.
Laktasi harus sudah dipersiapkan sejak awal masa kehamilan. Moms tentu tahu jika selama kehamilan payudara mengalami perubahan, mulai dari bertambahnya ukuran payudara, puting terlihat lebih tegak, dan terjadi perubahan warna pada areola.
Tidak hanya itu saja, Moms juga mengalami perubahan hormon yang berperan selama masa kehamilan seperti hormon oksitosin dan prolaktin. Hormon oksitosin mempengaruhi produksi air susu, sedangkan hormon prolaktin berguna dalam menunjang prosuksi air susu, Moms.
Sumber: Freepik.com
Kegiatan menyusui sendiri sudah dapat dilakukan setelah bayi beberapa menit dilahirkan. Pemberian air susu setelah melahirkan ini lebih dikenal sebagai Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Pemberian air susu ini tidak hanya untuk memperkuat hubungan antara ibu dan anak, namun juga pada air susu pertama mengandung kolostrum yang baik bagi bayi baru lahir.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyusui:
Usahakan untuk melakukan pemberian ASI sebanyak 8 hingga 12 kali dalam sehari. Selain mencukupi nutrisi bayi, cara ini juga membantu meningkatkan produksi ASI. Jika sedang berada di luar rumah, Moms masih bisa memberikan ASI dengan melakukannya di ruang ibu menyusui yang biasanya telah tersedia di tempat-tempat tertentu.
Moms juga harus tahu tanda bahwa bayi telah cukup mengkonsumsi ASI atau tidak dengan melihat air seninya. Jika berwarna kuning cerah berarti nutrisi yang berasal dari ASI telah terpenuhi. Selain itu, jika bayi merasa kenyang mereka akan tertidur dan payudara Moms menjadi lebih lunak.
Beberapa makanan tertentu dapat memberikan dampak negatif terhadap bayi, seperti cokelat, bumbu berempah, kubis, brokoli, dan jeruk. Jika Moms termasuk pecinta kopi, sebaiknya batasi konsumsinya dan jangan lupa untuk hindari minuman beralkohol.
Penting bagi Moms untuk selalu menjadi asupan gizi selama masa menyusui dan menerapkan gaya hidup sehat. Namun apabila Moms sedang sakit seperti flu, ada baiknya untuk menghindari atau tidak terlalu dekat dengan bayi sementara waktu.
Nah, Moms itulah tadi beberapa informasi mengenai laktasi. Menyusui bukan suatu hal yang menakutkan, jika Moms dapat melakukannya dengan baik tidak hanya nutrisi bayi tercukupi namun juga hubungan antara Moms dan anak semakin bertambah dekat. Semoga bermanfaat.