Makanan Bergizi Untuk Anak Balita, Seperti Apasih Jenis-Jenisnya?

Sumber: Freepik.com

happpinest.id - Saat si kecil sudah memasuki usia balita, besarnya kalori yang dibutuhkan tentu berbeda saat mereka masih bayi. Mereka menjadi lebih aktif bergerak mulai dari berjalan, berlari, melompat dan kegiatan fisik lainnya yang tentu membutuhkan energi tidak sedikit. Sebagai orang tua penting sekali untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi buah hati dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan mereka agar lebih maksimal.

Untuk itu pemilihan bahan makanan menjadi faktor yang harus diperhatikan agar memberikan manfaat bagi tubuh buah hati. Makanan bergizi tidak hanya mengandung beragam jenis unsur yang dapat memenuhi kebutuhan harian balita saja, namun juga harus seimbang. Lalu seperti apa jenis makanan bergizi yang baik untuk balita? Mari disimak daftarnya berikut ini!

1. Karbohidrat

Sumber: Freepik.com

Menu makanan bergizi balita pertama yang harus terpenuhi harus mengandung karbohidrat. Seperti yang kita ketahui karbohidrat memiliki peran penting bagi tubuh yakni sebagai sumber energi utama. Bagi anak balita, energi sangat dibutuhkan sebab mereka sedang dalam fase aktif bergerak.

Untuk itu penuhi energinya dengan memberikan makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, sereal, atau roti. Biasakan juga untuk tidak melewatkan sarapan agar energinya tetap terpenuhi setiap hari.

Perlu diketahui juga, jika karbohidrat terbagi menjadi 2 jenis yakni karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Gula dan makanan manis termasuk ke dalam karbohidrat sederhana, sehingga penting bagi para orangtua dalam memilih makanan agar kebutuhan karbohidrat untuk buah hati tidak berlebihan.

2. Protein

Sumber: Freepik.com

Tidak hanya karbohidrat saja, untuk memenuhi makanan bergizi seimbang untuk balita juga harus mengandung protein. Protein bermanfaat dalam membangun sel-sel tubuh pada buah hati. Protein sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni protein nabati dan protein hewani.

Protein hewani bisa diperoleh dari daging sapi, telur, ikan, udang, susu sapi dan ayam, sedangkan protein nabati banyak ditemukan pada jenis kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, tempe, dan lainnya. Perlu diketahui tidak sedikit balita yang mengalami alergi pada jenis protein tertentu. Untuk itu sebagai orangtua sangat penting mengetahui hal ini sedini mungkin untuk menghidari kondisi yang tidak diinginkan. Jika hal tersebut dialami pada buah hati, ada baiknya segera periksa ke dokter.

3. Serat

Sumber: Freepik.com

Makanan sehat dan seimbang bukan hanyak mengandung karbohidrat dan protein saja. Serat menjadi sumber makanan yang memiliki banyak manfaat salah satunya melancarkan sistem pencernaan. Bahkan serat sangat baik menjadi makanan bergizi balita 2 tahun karena dapat membuat kenyang lebih lama, sehingga mereka dapat terus bermain dan menghindari mengkonsumsi cemilan yang tidak menyehatkan tubuh.

Serat banyak ditemukan pada sayuran hijau, buah-buahan seperti pepaya dan pisang, kacang kedelai, gandum, roti gandum, dan oat. Untuk mendapatkan manfaatnya, sebaiknya pilih bahan makanan yang masih segar khusus sayur dan buah. Selain itu, agar mengkonsumsi serat menjadi lebih menyenangkan, Moms dapat mengolah sayur dan buah menjadi nuget sayur, smooties, jus, puding buah, atau popsicle dengan beragam buah.

4. Lemak

Sumber: Freepik.com

Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, lemak dapat menjadi unsur penting yang dibutuhkan oleh balita, terutama asam lemak omega 3 yang membantu perkembangan otak anak. Lemak terbagi menjadi dua jenis yakni lemak jahat dan lemak baik. Oleh karena itu, jangan sembarangan dalam memilih lemak untuk dikonsumsi. Alih-alih ingin memberikan yang terbaik untuk anak ternyata justru sebaliknya.

Sumber lemak terbaik yang cocok untuk melengkapi makanan sehat dan bergizi untuk balita berasal dari biji-bijian, ikan, telur, kacang-kacangan, minyak zaitun, alpukat, dan minyak canola. Sumber makanan tersebut mengandung lemak tak jenuh tinggi yang tentunya sangat bermanfaaat untuk tubuh.

Ada baiknya hindari sumber lemak jenuh atau lemak jahat seperti santan, makanan yang digoreng, makan cepat saji, hingga makanan kemasan.

5. Vitamin Dan Mineral

Sumber: Freepik.com

Kebutuhan akan vitamin dan mineral juga sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro pada balita. Vitamin dan mineral memiliki peran penting bagi perkembangan fungsi otak, saraf pusat, organ hingga otot. Vitamin dan mineral sendiri dapat diperoleh dari sumber makanan seperti sayur mayur, buah-buahan, dan juga kacang-kacangan.

Semakin banyak jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan, beragam pula pilihan makanan yang juga harus dikonsumsi oleh buah hati. Dan beberapa jenis sumber vitamin dan mineral yang cocok untuk diolah sebagai makanan bergizi antara lain pisang, alpukat, sayuran hijau, pepaya, ikan, kacang almond, kacang merah, dan kacang kedelai.

Selain jenis-jenis makanan, ternyata memenuhi makanan bergizi juga tidak dapat sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orangtua, yakni:

1. Cobalah untuk memberikan variasi pada makanan balita. Semakin banyak variasinya maka semakian banyak pula gizi yang diperoleh bagi tubuhnya. Dengan memvariasikan makanan dapat mencegah timbulnya rasa bosan untuk mengkonsumsi makanan bergizi
2. Ajari untuk selalu makan tepat waktu dan selalu menjadi prioritas. Terkadang hal ini sulit untuk dilakukan terutama bagi anak yang senang bermain atau sedang mempelajari hal-hal baru disekitarnya. Untuk mengakalinya, orangtua juga turut berperan seperti membiasakan makan bersama si kecil.
3. Perhatikan jumlah asupan makanan yang dikonsumsi. Beberapa unsur seperti lemak, gula, dan garam sangat penting bagi tubuh. Namun menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara kekurangan ataupun berlebihan. Untuk itu peran orangtua sangatlah penting, agar asupan nutrisi bagi anak tetap terjaga dengan menerapkan pola gizi seimbang.

Itulah tadi daftar jenis makanan bergizi untuk anak balita yang bisa Moms tiru. Pada dasarnya menyajikan makanan bergizi untuk buah hati tidaklah sulit. Namun apabila balita sedang mengalami sulit makan dan berdampak pada kesehatannya, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter. Semoga informasi di atas dapat menginspirasi.