Bagi Moms dan Dads yang bekerja dan memiliki anak usia tiga sampai lima tahun pasti kerap mengalami dilema untuk meninggalkan si buah hati di rumah. Pada usia tersebut, anak sangat cepat menyerap informasi sehingga harus dijaga dengan baik. Pastinya, Moms dan Dads tidak mau kan ketika ditinggal bekerja justru anak mendapatkan pengajaran yang kurang baik?
Moms dan Dads bisa menitipkan sang permata hati di penitipan anak yang sekarang sudah banyak ditemui. Tetapi, jika ingin tumbuh kembangnya lebih optimal, preschool bisa menjadi pilihan. Preschool atau yang biasa disebut playground atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki sistem struktural mulai dari administrasi, komposisi siswa di kelas, komposisi pengajar, dan sistem pendidikan seperti kurikulum belajar mengajar yang disesuaikan dengan kompetensi anak pada usia emas.
Salah satu metode pengajaran yang diterapkan di preschool yaitu Montessori yang dikenalkan seorang pengajar perempuan asal Italia, Dr Marta Montessori, pada akhir abad ke-19. Metode ini menekankan pemberian pelajaran dan pengalaman belajar sesuai usia dan bakat anak. Montessori sebagai strategi memilih preschool memiliki sejumlah manfaat yang bisa dipertimbangkan.
Sumber: Ucedc.com
Metode Montessori bisa menjadi pilihan jika Moms dan Dads ingin mempersipakan si buah hati ke pendidikan selanjutnya yang lebih menuntut tanggungjawab. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, anak akan menghadapi rutinitas belajar dan mendapatkan pekerjaan rumah. Jika anak tidak dididik untuk terbiasa dengan rutinitas, maka akan mudah jenuh yang dapat mengganggu prestasi akademiknya. Dengan Metode Montessori, anak dikenalkan untuk mencintai rutinitas sejak dini sehingga dapat memahami tugas dan tanggungjawabnya. Pastinya, sesuai dengan pemahaman seusianya. Karena Montessori sebagai strategi memilih preschool mengedepankan keselarasan pembelajaran sesuai usia anak.
Sumber: Parkslopreschool.com
Pelajaran yang diberikan di sekolah yang menerapkan metode Montessori disesuaikan dengan kepribadian, minat, dan bakat anak sehingga sejak kecil mereka dididik untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anak menjadi lebih mandiri dan memiliki motivasi karena mengenal diri sendiri meski dalam pemahaman sederhana untuk anak usia tiga sampai lima tahun. Ini menjadi poin yang harus Moms dan Dads pertimbangkan jika ingin membangun karakter anak tangguh. Kemandirian dan semangat hidup yang dikenalkan sejak dini memengaruhi kemampuan interaksi sosial anak di masa mendatang.
Sumber: Torontomandarinschool.com
Para pendidik di lembaga pendidikan yang menerapkan metode Montessori diajarkan untuk membiasakan anak berpikir kritis. Jika ada pertanyaan, guru akan memancing anak menemukan jawabannya. Jika jawaban yang didapat salah, guru akan mengoreksi kesalahan dengan memberikan pancingan lainnya karena kontrol terhadap kesalahan merupakan aspek utama metode ini. Bahan ajaran yang diberikan kepada anak usia dini juga dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan umpan balik dari anak didik. Dengan menemukan jawabannya sendiri, anak tumbuh menjadi kritis dan percaya diri. Salah satu poin penting dalam upaya Moms dan Dads membangun karakter anak tangguh. Dengan terbiasa berpikir kritis, anak akan mampu menganalisa hal-hal sulit ketika dewasa yang pastinya mendukung kemampuan akademisnya di masa mendatang.
Sumber: Novakdjokovic.com
Anak pada usia tiga sampai lima tahun memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Mereka sering mempertanyakan apa saja yang ada di sekeliling. Metode Montessori sebagai strategi memilih preschool bisa memfasilitasi rasa ingin tahu anak dengan mengembangkan kebiasaan berpikir kreatif sehingga ketika tidak puas dengan jawaban yang diberikan orangtua atau orang dewasa, anak mampu menelaah dengan cara sendiri sesuai dengan kapasitas berpikir anak usianya.
Tidak mengherankan jika anak pada akhirnya mendapatkan jawaban yang unik yang tidak terpikirkan orang dewasa. Tentunya kreativitas merupakan salah satu aspek penting yang akan mendukung pertumbuhan anak. Jika sejak kecil sudah terbiasa berpikir positif, maka tidak diragukan jika ketika dewasa anak menjadi semakin kreatif dan bertanggungjawab. Orangtua hanya perlu mengarahkan agar kreativitas tetap berada di jalur yang benar dan menemukan wadah yang tepat sesuai minat dan bakat anak sehingga ketika dewasa mereka tidak bingung memilih jurusan sekolah atau pekejaan yang cocok. Anak semakin terarah sejak kecil.
Sumber: Fiveprime.com
Salah satu fokus pendidikan kelas yang menerapkan metode Montessori yaitu berpikir terbuka dan menghargai perbedaan. Seringkali para pengajar menerapkan pengenalan seni dan budaya untuk membiasakan anak dengan perbedaan. Kegiatan seni dan budaya juga penting untuk mendukung perkembangan kognitif anak sehingga mereka lebih mudah menerima pelajaran. Pagelaran seni yang diadakan juga mendukung perkembangan emosi anak karena belajar sosialisasi dan kerjasama sejak dini. Hal ini sangat penting bagi tumbuh kembang anak karena seiring pertumbuhannya, mereka akan berhadapan dengan orang dari beragam latar belakang dan usia. Mereka menjadi lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.
Bagaimana Moms dan Dads? Dengan beragam manfaatnya, Montessori sebagai strategi memilih preschool yang memiliki metode unik untuk mendukung perkembangan kognitif dan emosi anak layak dicoba kan? Manfaatnya bukan hanya dirasakaan saat kecil tetapi juga ketika mereka dewasa lho Moms.