Orang tua memang terkadang memarahi anak ketika sang buah hatinya melakukan kesalahan. Sebenarnya, sah-sah saja, asalkan dengan cara tepat dengan tujuan mendisiplinkannya dan jangan pernah melakukannya di tempat umum.
Anak juga memiliki perasaan malu. Ketika berada di tempat umum dan HappyFams sebagai orang tua memarahinya, pasti menjadi pusat perhatian orang di sana. Anak akan merasa malu, dan berakhir pada gangguan kesehatan mental mereka.
Bahkan memarahi anak dalam Islam ada adab dan ketentuan sendiri begitupun adab dengan ibu dan bapak, tidak boleh sembarangan. Karena ketika seorang buah hati terluka hatinya, mereka akan mengingatnya sampai dewasa nanti.
BACA JUGA:
Seringkali, Moms & Dads pasti merasa kesal dengan tingkah laku buah hati sendiri di tempat umum. Mungkin mereka ingin sesuatu dan Moms tidak mengabulkannya. Akhirnya, karena kesal, refleks memarahi anak di tempat umum.
Sebenarnya itu bukan tindakan yang baik, apalagi dilakukan terlalu sering karena bisa mengganggu kesehatan mental sang anak. Ketika mereka tantrum, ada baiknya diamkan saja dulu karena dengan mendiamkan merupakan cara menghadapi anak tantrum.
Jika Moms atau Dads memarahinya di tempat umum, justru sang buah hati akan merasa malu, marah dan sedih hingga membayang-bayanginya. Jika kesehatan psikologis anak sudah tidak baik sejak dini, mental dan emosinya menjadi kurang seimbang.
Apalagi jika memarahi anak 2 tahun, di mana mereka lagi banyak mencerna tindakan orang dewasa, akan terbawa hingga dewasa dan menjadikan efek buruk. Bila tidak ingin kesehatan mental anak Moms berakibat buruk, jangan permalukannya di depan umum.
Bila tidak mengubah kebiasaan Moms & Dads, inilah akibat yang akan ada pada anak jika terus memarahinya di tempat umum :
Karena menjadi pusat perhatian, sang buah hati merasa malu karena merasa mendisiplinkan anak tidak haru di tempat ramai. Apalagi saat Moms menggunakan suara keras saat melakukannya.
Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan, sang buah hati merasa ditolak. Meski sikap marah orang tuanya merupakan wujud rasa cintanya.
Jika Moms atau Dads memarahinya di depan banyak orang, justru menimbulkan rasa takut bagi sang buah hati. Akibatnya, perasaan negatif pada anak mulai muncul.
Apa yang anak lihat dari orang tuanya, akan mempengaruhinya di masa depan. Tindakan tersebut juga mampu membuatnya menjadi agresif.
Rasa takut dan bersalah yang membayangi mereka, tumbuh menjadi rasa kurang percaya diri.
Memarahi anak di tempat umum, seperti membenarkan tindakan tersebut. Akhirnya berpikir, tindakan bullying itu dianggap biasa.
Sumber: pexels
Buah hati HappyFams memang tidak bisa terus dimanja, ada kalanya sedikit keras dan tegas dalam mendidik anak. Seperti misalnya memarahi anak ketika belajar.
Bila ingin anak serius dalam belajar, tidak apa dimarahi dengan tegas tapi memiliki nilai ajaran bagus. Dalam artian, tindakan tersebut tidak menyakiti hatinya. Tentunya Moms juga ingin tumbuh kembang anak baik, bukan?
Daripada memarahi dengan nada keras, atau bahkan sambil memukulnya, lebih baik diarahkan ke hal yang benar. Lakukan dengan penuh hati-hati, jangan mereka sakit hati atau bahkan trauma.
Coba sebagai orang tua, HappyFams harus menjaga emosi dengan baik. Moms atau Dads adalah orang dewasa dan mempunyai anak. Ketika sang buah hati tantrum, tenangkan mereka dengan kepala dingin.
Lalu, coba perhatikan emosi anak. Jelaskan dengan bahasa sederhana bahwa tindakan sang anak, mampu memicu emosi Moms. Jadi, mereka mungkin bisa berhenti merajuk.
Saat memarahi anak, omongan Moms harus didengarkan. Coba ubah kebiasaan tersebut. Sekarang tinggal orang tua yang mencoba mendengarkan anak, agar tahu apa yang sedang mereka rasakan.
Bila nasehat yang Moms sampaikan bisa diterima oleh anak, coba membangun koneksi dulu dengan mereka. Dengan membangun hubungan baik, mereka pasti akan mendengarkan ucapan orang tuanya.
Dan terakhir, jika anak sudah mulai tenang, Moms atau Dads, mulai menjelaskan kepada buah hatinya tentang mana tindakan benar dan salah. Berharap juga mereka langsung memahaminya.
Mendisiplinkan anak memang wajib dilakukan, agar nanti membangun kemandirian dalam diri mereka. Tapi memarahi anak di depan banyak orang atau tempat umum, bukan hal baik, sehingga ubah kebiasaan tersebut dan belajar menjadi orang tua cerdas.