Jadwal Pemberian Imunisasi Lengkap Pada Anak, Moms Wajib Catat!

Waktu Baca: 7 menitJum'at, 18 September 2020 09:30 WIB
Imunisasi Lengkap
Sumber: freepik

Menjaga selalu kesehatan anak adalah tugas dari orang tua salah satunya dengan selalu memperkuat sistem imun anak. Pada dasarnya, bayi yang baru lahir sekalipun sudah mempunyai sistem antibodi tersendiri yang disebut sebagai kekebalan pasif. Antibodi ini diperoleh sejak bayi berada di dalam kandungan ibu. Namun seiring berjalannya waktu, antibodi tersebut hanya dapat bertahan dalam hitungan minggu atau bulan saja. Jika tidak segera ditangani ada kemungkinan bayi menjadi rentan terserang berbagai macam penyakit.

Imunisasi adalah bentuk pemberian vaksin pada tubuh agar kebal terhadap penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Bahkan Kementerian Kesehatan telah mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi lengkap adalah tidak hanya memberikan imunisasi dasar saja namun juga imunisasi lanjutan. Imunisasi lengkap pada bayi harus dilakukan agar semakin optimal dalam mempertahankan kekebalan tubuh bayi sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Imunisasi Lengkap Dan Cara Pemberiannya

imunisasi lengkap adalah
Sumber: Freepik.com

Untuk Moms yang belum paham apa itu imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan? Menurut Kementerian Kesehatan, imunisasi dasar lengkap adalah penyuntikan vaksin tertentu kepada bayi yang disesuaikan dengan usianya. Imunisasi dasar lengkap terdiri atas 5 jenis imunisasi dan ini merupakan imunisasi lengkap bayi baru lahir yang wajib diberikan serta tidak boleh terlewatkan.

1. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B atau HB merupakan imunisasi pertama yang diberikan kepada bayi baru lahir. Suntikan vaksin HB paling baik dilakukan dalam jangka waktu 12 jam setelah bayi dilahirkan. Pemberiani imunisasi hepatitis B dilakukan sebanyak dua kali yakni saat bayi memasuki usia 1 bulan dan 6 bulan. Adapun manfaat dari pemberian vaksin HB ini yakni mencegah penularan hepatitis B dari ibu ke bayi ketika proses persalinan. Apabila hingga berusia 5 tahun anak belum mendapatkan imunisasi hepatitis B, maka anak akan memperoleh imunisasi susulan atau catch up vaccination sebanyak 3 kali.

2. Imunisasi Polio

Imunisasi polio termasuk imunisasi wajib berikutnya yang harus diberikan pada bayi baru lahir. Jika Moms melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin, umumnya imunisasi ini diberikan ketika bayi akan pulang ke rumah. Bayi akan memperoleh suntikan kedua saat telah berusia 2 bulan. Dan pada tahap ketiga, keempat, dan terakhir akan diberikan secara berturut-turut ketika bayi memasuki usia 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan. Bahkan akan dilakukan pengulangan imunisasi polio tahap pertama ketika anak telah berusia 5 tahun.

Perlu Moms ketahui pemberian vaksin polio untuk mencegah anak terkena polio atau lumpuh layu. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berada di dalam saluran pencernaan dan tenggorokan, berakibat terjadi kelumpuhan pada kaki, tangan ataupun kelumpuhan otot pernafasan yang menyebabkan kematian.

3. Imunisasi BCG

Ketika bayi Moms telah memasuki usia 2 bulan atau belum genap 3 bulan harus mendapatkan vaksin BCG. Namun apabila pemberian vaksin dilakukan saat bayi telah berusia 3 bulan atau lebih, akan dilakukan pengujian tuberkulin terlebih dahulu. Imunisasi BCG yang diberikan pada bayi baru lahir ini dapat mencegah penyakit tuberkolosis yang dapat menyerang paru-paru dan selaput otak atau bahkan menyebabkan kecacatan hingga kematian. Pemberian vaksin BCG hanya dilakukan sekali seumur hidup.

4. Imunisasi Campak

Pemberian vaksin campak dilakukan sebanyak dua kali yakni ketika bayi berusia 9 bulan dan 24 bulan. Namun apabila bayi telah memperoleh vaksin MMR saat berusia 15 bulan, maka imunisasi campak tahap kedua tidak perlu dilakukan lagi. Imunisasi campak dilakukan untuk mencegah anak mendapatkan campak berat yang dapat menyebabkan radang paru atau pneumonia, diare, bahkan dapat menyerang otak.

5. Imunisasi DPT

Imunisasi lainnya yang juga harus diberikan pada bayi baru lahir yakni imunisasi DPT. Pemberian imunisasi DPT dapat mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi DPT dilakukan ketika bayi berusia 2 bulan, kemudian pemberian vaksin dilanjutkan saat bayi berusia 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan secara berturut-turut. Biasanya setelah pemberian imunisasi DPT ada kemungkinan bayi Moms akan mengalami demam dan terjadi pembengkakan pada bagian yang mendapat suntikan.

Konsep dari imunisasi di Indonesia tidak hanya 5 imunisasi dasar lengkap saja. Saat ini bayi juga harus mendapatkan imunisasi lengkap terdiri dari imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan. Pemberian imunisasi lanjutan ini dilakukan hingga anak berusia 18 tahun. Jika mengikuti konsep imunisasi Indonesia yaitu imunisasi rutin lengkap dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut:

Imunisasi Dasar:

1. Usia 0 bulan: 1 dosis hepatitis B

2. Usia 1 bulan: 1 dosis BCG dan polio

3. Usia 2 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, Hib, dan polio

4. Usia 3 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, Hib, dan polio

5. Usia 4 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, Hib, dan polio

6. Usia 9 bulan: 1 dosis campak/MR

Imunisasi Lanjutan

1. Usia 18-24: 1 dosis DPT, hepatitis B, Hib, dan campak/MR

2. Kelas 1 SD/sederajat: 1 dosis campak dan DT

3. Kelas 2 dan 5 SD/sederajat: 1 dosis Td

imunisasi lengkap bayi baru lahir
Sumber: Freepik.com

Selain 5 imunisasi dasar yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan masuk ke dalam program imunisasi.

1. Imunisasi Hib

Imunisasi ini diberikan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B. bakteri ini dapat menyebabkan meningitis atau radang selaput otak, pneumonia, radang sendi, hingga perikarditis. Imunisasi Hib diberikan sebanyak 4 kali yakni ketika bayi berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan dalam rentan usia 15 - 18 bulan.

2. Imunisasi MMR

Imunisasi MMR adalah vaksin kombinasi dalam mencegah campak, gondongan, dan rubella. Jika tidak dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti pembengkakan otak, meningitis, dan kehilangan pendengaran. Vaksin ini diberikan saat anak berusia 15 bulan dan diberikan lagi di usia 5 tahun sebagai penguat. Imunisasi MMR di berikan dalam jarak 6 bulan dari imunisasi campak.

3. Imunisasi PCV

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah meningitis, pneumonia, dan septikemia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pemberian vaksin dapat dilakuan secara berturut-turut yakni ketika bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan, kemudian dilanjutkan kembali saat bayi berusia 12-15 bulan.

4. Imunisasi Rotavirus

Imunisasi ini untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus. Pemberian imunisasi dilakukan sebanyak 3 kali yakni saat bayi berusia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

5. Imunisasi Influenza

Imunisasi influenza diberikan agar mencegah flu dan diberikan pada bayi saat berusia 6 bulan dan dilakukan pengulangan setiap 1 tahun sekali hingga berusia 18 tahun.

6. Imunisasi Tifus

Imunisasi ini diberikan pada anak ketika berusia 2 tahun dengan frekuensi pengulangan setiap 3 tahun sampai berusia 18 tahun. Vaksin ini dapat mencegah penyakit tifus yang disebabkan bakteri Salmonella typhi.

7. Imunisasi Varisela

Pemberian vaksin ini untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Imunisasi dilakukan saat anak berusia 1-18 tahun. Apabila vaksin diberikan saat anak berusia 13 ke atas, maka dosis diberikan dalam 2 dosis dengan jarak waktu minimal 4 minggu.

8. Imunisasi HPV

Imunisasi ini khusus diberikan pada remaja perempuan untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh virus Human papilloomavirus. Vaksin HPV dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali saat berusia 10 hingga 18 tahun.

9. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi ini bertujan untuk mencegah hepatitis A yang disebabkan oleh infeksi virus. Vaksin diberikan sebanyak 2 kali dalam rentang usia 2-18 tahun. Jarak antara suntikan pertama dan kedua harus berkisar 6 bulan atau 1 tahun.

10. Imunisasi Japanese encephalitis

Japanese encephalitis atau JE yakni terjadi infeksi virus pada otak yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Umumnya JE menimbulkan gejala ringan seperti flu dan beberapa orang dapat demam tinggi, kejang, hingga kelumpuhan. Vaksin dapat diberikan ketika anak berusia 1 tahun terutama jika tinggal atau sedang bepergian ke wilayaha endemik JE. Dalam jangka panjang vaksin dapat dilakukan kembali 1-2 tahun berikutnya.

11. Imunisasi Dengue

Imunisasi ini dilakukan untuk mengurangi resiko terkena demam berdarah yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan interval 6 bulan saat anak berusia 9-16 tahun.

Imunisasi lengkap harus dilakukan sesuai dengan jadwal sebab jika tidak atau pemberian dilakukan terlambat maka hasilnya tidak akan maksimal. Meskipun telah diimunisasi bukan berarti anak terbebas dari resiko penyakit, untuk itu peran penting orang tua sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan buah hati dengan selalu menjalankan pola hidup sehat dan mengkonsumsi makanan bergizi.

Bagikan Informasi Bermanfaat Ini!
Apa Komentar Anda Mengenai "Jadwal Pemberian Imunisasi Lengkap Pada Anak, Moms Wajib Catat!"