Metode milik Dr. Whelan ini hampir mirip dengan metode Shettles namun berbeda di waktu untuk berhubungan seksual. Dalam metode ini, Dr Whelan menyarankan Moms untuk melakukan hubungan seksual sekitar 2-3 hari sebelum masa subur atau masa ovulasi terjadi. Tingkat keberhasilan metode ini tidak kalah dengan metode Shettles dengan tingkat keberhasilan 57%. Tidak ada salahnya Moms juga mencoba metode yang satu ini juga ya bila metode pertama belum berhasil.
Posisi dalam berhubungan badan juga dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi yang dikandung loh, Moms! Agar berhasil mengandung bayi perempuan, Moms disarankan untuk berhubungan badan dengan penetrasi dangkal dan datar seperti posisi misionaris atau woman on top. Posisi misionari banyak dipilih orang dalam program hamil anak perempuan karena posisi ini membatasi kedalaman penetrasi. Moms harus memastikan ejakulasi pasangan sebisa mungkin berada dekat dengan pintu masuk vagina. Hal ini dipercaya dapat menghambat laju kromosom Y dan memberi kesempatan lebih baik kepada kromosom X untuk membuahi telur.
Memang benar bila orgasme sangatlah penting dalam sebuah hubungan seksual. Namun, dalam program memiliki bayi perempuan tidak disarankan untuk mencapai orgasme. Moms tentu bingung dengan hal ini, bukan? Jadi Moms, orgasme ini tidak disarankan karena saat orgasme kondisi tubuh akan menjadi lebih basa. Kondisi tubuh yang basa ini sangat membantu kromosom Y untuk hidup lebih lama dan membantu memudahkan gerak kromosom Y. Tentu kondisi basa merupakan pantangan bagi kromosom X. Oleh karena itulah, Moms disarankan untuk tidak mencapai orgasme agar cairan vagina tetap bersifat asam. Kondisi tubuh bersifat asam ini membuat kromosom X bertahan lebih lama dan dapat mematikan kesempatan kromosom Y untuk mencapai sel telur terlebih dahulu.