Menyusui adalah cara alami untuk memberikan asupan gizi, zat imunitas, serta memelihara emosional ibu dan bayi secara optimal. Proses menyusui dapat meningkatkan bonding attachment atau keterikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Selama menyusui, perlu diperhatikan posisi dan perlekatan bayi ya, Moms! Posisi yang baik adalah tubuh bayi lurus dan menghadap payudara ibu, bayi harus dekat dengan ibu, dan ibu menopang seluruh tubuh bayi.
Air susu ibu merupakan limpahan kasih sayang Tuhan bagi bayi dan ibu. Tidak ada susu formula manapun yang memiliki kandungan nutrisi, enzim, faktor pertumbuhan, hormon, serta imunitas yang setara dengan Air Susu Ibu (ASI). Pemberian makanan yang baik sejak lahir hingga bayi berusia 2 tahun adalah salah satu upaya dasar dalam mewujudkan pencapaian kualitas tumbuh kembang sekaligus memenuhi hak bayi. Global Strategy on Infant and Child Feeding menyatakan bahwa pola pemberian makan yang baik untuk bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun adalah sebagai berikut:
Nah, mengapa ASI sangat dibutuhkan oleh bayi? Berikut penjelasannya.
ASI merupakan cairan yang mengandung sel darah putih, zat imunitas, enzim, hormon, serta protein yang cocok untuk bayi. ASI untuk bayi baru lahir disebut “kolostrum” dengan ciri berwarna kekuningan dan kental. Kolostrum kaya akan kandungan protein serta zat kekebalan untuk menghindarkan bayi dari alergi, infeksi, serta bayi kuning. ASI juga mengandung asam lemak esensial yang tidak terdapat pada susu sapi maupun susu formula. Asam lemak esensial ini dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan otak, mata, serta pembuluh darah bayi. Kandungan asam lemak berupa Arachidonic Acid (AA) dan Docohexanoeic Acid (DHA) dipercaya bermanfaat sebagai building block bagi otak bayi.
Faktanya, ketika dilahirkan, lambung bayi belum memproduksi semua enzim pencerna makanan, terutama untuk mencerna lemak susu. Enzim lipase pada ASI berfungsi membantu menyempurnakan lambung bayi sehingga susu dapat dicerna dengan efisien. Dengan begitu, ASI dicerna bayi dengan lebih baik dibandingkan susu sapi atau susu formula. Menarik sekali bukan fakta mengenai kebutuhan asi bayi ini?
Bayi baru lahir memiliki kapasitas lambung yang sangat terbatas, yaitu sebanyak 10-20 mL, setara dengan volume kelereng, atau sebanyak 2-4 sendok teh. Selama 6 bulan pertama kehidupannya, bayi tidak memerlukan cairan lain selain ASI. Cairan lain yang dikonsumsi bayi kurang dari 6 bulan justru meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Meskipun ia sakit, bayi tidak memerlukan makanan lain selain ASI. Karena, ASI sudang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat membantu kesembuhan bayi. Zat tersebut adalah imunoglobulin dan faktor anti infeksi yang tidak terdapat pada susu selain ASI. Perlu diketahui pula bahwa ASI memiliki kandungan zat gizi berkualitas tinggi. Nutrisi dalam ASI dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, sehingga kebutuhan asi bayi menjadi semakin penting.
Makanan MPASI pertama dimulai ketika bayi berusia 6 bulan. Pada masa ini, MPASI dapat diberikan 2-3 kali makan ditambah ASI. Mulailah dengan memberikan MPASI 2-3 sendok makan. Berikan pengenalan rasa secara perlahan dan tingkatkan jumlahnya. Tekstur yang baik untuk bayi usia 6 bulan adalah tekstur bubur kental. Menu makanan bayi pada MPASI pertamanya dapat dimulai dengan dengan pengenalan makanan pokok terlebih dahulu, baru kemudian ditambahkan dengan makanan hewani. Selain itu, tetap berikan ASI sesering mungkin ya, Moms!
Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil kan, HAPPYfams? Nah, dengan banyaknya manfaat ASI tersebut, jangan pernah ragu untuk selalu memenuhi kebutuhan asi bayi ya, Moms!
Apakah Moms punya pengalaman tak terlupakan ketika pertama kalinya memberikan ASI kepada si kecil? Yuk share di komentar ya!
Sumber:
Materi Penyuluhan Pemberian Air Susu Ibu dan Makanan Pendamping ASI. (2014). Kementerian Kesehatan RI.
Yuliarti, N. (2010). Keajaiban ASI - Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan si Kecil. Penerbit Andi.