Stres kerja merupakan salah satu permasalahan yang sangat mungkin terjadi dalam sebuah organisasi perusahaan. Rutinitas melelahkan ditambah beban pekerjaan yang terus menumpuk dapat memicu rasa stres pada karyawan.
Fenomena ini bisa terjadi di organisasi perusahaan manapun dan terkadang tidak dapat dihindarkan. Jika kondisi tersebut terjadi terus-menerus tanpa adanya pemecahan, maka dampak yang ditimbulkan bisa fatal untuk kesehatan dan bawaannya ingin terus berhenti bekerja.
Pengetahuan tentang stres di lingkungan kantor perlu dipahami oleh pemilik perusahaan hingga lingkungan manajemen organisasi perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan tindakan-tindakan pencegahan agar dampak buruknya tidak terjadi. Tidak sama dengan hari pertama kerja yang semuanya masih terasa istimewa.
BACA JUGA:
Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampak serta penyebabnya, alangkah lebih baik jika Happinest Indonesia membahas apa itu pengertian dari working stress. Working stress adalah kondisi dimana karyawan merasakan tekanan dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan kemampuan untuk menanganinya.
Kondisi tersebut pada umumnya ditandai oleh beragam situasi. Misalnya kondisi emosional yang tidak stabil, merasa cemas, tegang, gugup, hingga intensitas merokok lebih sering. Selain itu, gejala stres kerja juga tampak dari kondisi fisik.
Misalnya karyawan mengalami tekanan darah tinggi, kesulitan tidur (insomnia), hingga penyakit atau gangguan saluran pencernaan. Apabila karyawan mengalami tekanan berlebih dalam pekerjaannya, maka kinerjanya juga menurun.
Sementara itu, ada beberapa pengertian stres kerja menurut para ahli. Antara lain sebagai berikut:
1. Sondang Siagian
Dalam penjelasannya, Sondang Siagian menyebutkan bahwa stres adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi keadaan emosional, jalan pikiran, serta kesehatan fisik seseorang. Tekanan tersebut jika tidak diatasi maka menimbulkan akibat buruk.
Misalnya ketidakmampuan seseorang dalam berinteraksi secara positif, baik di lingkungan pekerjaan maupun lingkungan lainnya. Di lingkungan pekerjaan, orang yang mengalami stres kerja akan berdampak pada penurunan prestasi.
2. Charles D. Spielberger
Charles D. Spielberger menjelaskan bahwa tekanan atau stres merupakan tuntutan-tuntutan yang mengenai seseorang dari sisi luar diri seseorang. Selain itu, ini juga diartikan sebagai tekanan, ketegangan, dan gangguan tidak menyenangkan dari eksternal.
Sumber: pixabay
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab working stress. Penyebab tersebut terbagi menjadi 3 faktor, antara lain kondisi kerja, konflik peran, serta pengembangan karier. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
Faktor penyebab terjadinya tekanan pekerjan yang dirasakan oleh karyawan yaitu dipengaruhi kondisi kerja. Lingkungan perusahaan yang buruk berpotensi memicu pekerja cepat lelah, semangat kerja semakin berkurang dan mengalami stres.
Di samping itu, beban kerja terlalu berat dan melebihi kapasitasnya tentu akan membuat karyawan lebih mudah tertekan. Budaya kerja di lingkungan organisasi yang tidak suportif juga dapat memicu working stress.
Faktor penyebab lain dari stres kerja adalah adanya konflik peran. Konflik peran yaitu adanya pemberian peran yang tumpang tindih kepada karyawan. Keadaan tersebut kerap terjadi di perusahaan dengan jumlah anggota sangat besar.
Selain itu, konflik peran juga terjadi pada perusahaan yang tidak memiliki struktur keorganisasian jelas. Konflik peran menyebabkan karyawan merasa tertekan karena peran mereka dalam bekerja serta ekspektasi manajemen tidak jelas.
Semua orang yang bekerja di suatu perusahaan tentunya menginginkan prestasi bersinar serta peningkatan karier. Sayangnya keinginan tersebut belum tentu bisa terwujud karena berbagai faktor.
Misalnya tidak adanya kejelasan mengenai sistem pengembangan karier, penilaian prestasi kerja, hingga praktik nepotisme dalam organisasi. Gagalnya mewujudkan kenaikan jabatan bisa memicu tekanan kerja karyawan.
Terdapat beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh working stress. Baik itu di level individu, tim, hingga perusahaan. Berikut ini beberapa dampak buruknya:
Pada dasarnya setiap pekerjaan memiliki beban dan tekanan masing-masing. Namun apabila tidak segera diatasi, karyawan berpotensi mengalami stres kerja yang semakin parah dan memperburuk kondisi semua lini.