Nyeri saat haid menjadi hal yang sering dialami oleh setiap wanita selama awal menstruasi. Dalam dunia medis ini disebut dengan dismenore, rasa sakit yang muncul biasanya terjadi pada perut bagian bawah. Bagi beberapa wanita rasa nyeri ini tidak terlalu menyiksa sehingga mereka masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Namun demikian ternyata banyak lho wanita yang tidak mampu menahan rasa nyeri hingga membuat mereka tidak dapat melakukan aktivitas apapun pada saat menstruasi. Gejala yang paling sering muncul saat mengalami nyeri haid antara lain kram atau nyeri pada perut bagian bawah, nyeri di bagian punggung bawah, diare, paha bagian dalam terasa ditarik, pusing, sakit kepala, mual, dan muntah.
Sumber: freepik
Dapat dikatakan jika nyeri haid pada hari pertama merupakan normal karena menjadi bagian dari pelepasan dinding rahim. Saat menstruasi terjadi peluruhan atau pelepasan dinding rahim yang menjadi pemicu munculnya kontraksi. Kontraksi ini menekan pembuluh darah pada rahim sehingga memutus suplai darah beserta oksigen ke rahim. Akibatnya terjadi pelepasan bahan kimia oleh jaringan rahim yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri ketika haid.
Nyeri haid juga dapat terjadi akibat peningkatan hormon prostaglandin yang menjadi pemicu otot rahim untuk terus berkontraksi. Semakin tinggi hormon prostaglandin yang diproduksi, semakin besar rasa nyeri yang dirasa ketika haid. Otot rahim yang terus berkontraksi dapat menimbulkan rasa mual, muntah, lemas, diare, hingga sakit kepala.
Tahukah Moms, ternyata rasa nyeri saat haid dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
Sebenarnya nyeri haid dapat hilang dengan sendirinya tanpa perlu mengkonsumi obat-obatan tertentu. Namun bagi beberapa wanita, nyeri haid dapat muncul secara menetap dan bahkan semakin bertambah parah jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA:
Nyeri haid memang terasa mengganggu terutama bagi wanita yang aktif melakukan kegiatan. Tidak sedikit wanita yang mengkonsumsi obat pereda rasa sakit ketika nyeri haid muncul. Meskipun demikian ternyata masih ada cara menghilangkan nyeri haid di perut tanpa perlu minum obat. Berikut beberapa cara yang dapat Moms praktikan dalam membantu menghilangkan nyeri haid pada hari pertama.
Hal termudah dan cepat yang dapat Moms lakukan sebagai cara menghilangkan nyeri haid hari pertama dengan mudah yakni dengan melakukan kompres air hangat di sekitar perut. Ternyata suhu hangat mampu melebarkan pembuluh darah terutama pada rahim, sehingga aliran darah dan oksigen menjadi lancar.
Tidak hanya itu saja, cara ini dapat merilekskan otot agar tidak tegang dan kaku. Caranya sangat mudah. Moms dapat merendam handuk ke dalam air hangat bersuhu 40-50 derajat celcius, kemudian peras handuk agar tidak terlalu basah. Lalu letakkan pada perut bagian bawah atau bagian yang terasa nyeri.
Cara lain yang bisa Moms lakukan yakni dengan mengisi botol dengan air hangat. Lalu balut botol dengan kain atau handuk kecil untuk kemudian ditempelkan pada perut. Lakukan cara ini beberapa kali dengan memberi jeda sebelum melakukannya kembali.
Sumber: freepik
Saat mengalami haid di hari pertama biasanya tubuh akan terasa lemas bahkan tidak ada tenaga hanya untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Cobalah untuk berbaring sejenak karena ini dapat menjadi cara menghilangkan nyeri haid dengan cepat pada hari pertama.
Moms dapat melakukannya dengan memposisikan tubuh secara terlentang dan memberi ganjalan berupa bantal di bagian bawah kaki, sehingga posisi kaki lebih tinggi dari badan. Cara ini mampu mengurangi ketegangan pada rahim serta melancarkan peredaran darah menuju rahim. Secara perlahan rasa nyeri saat haid berkurang bahkan hilang.
Nyeri akibat haid memang membuat tubuh terasa sakit dan pegal terutama di sekitar perut dan punggung. Untuk membantu mengurangi rasa sakit, Moms dapat melakukan pemijatan secara perlahan pada bagian perut dan punggung dengan gerakan memutar.
Melakukan pemijatan sangat bermanfaat untuk merilekskan otot-otot yang tegang. Ada baiknya sebelum memijat gunakan minyak esensial terlebih dahulu. Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information terhadap kelompok siswa perempuan, menemukan jika kelompok yang menggunakan minyak esensial merasa lebih baik dan rasa nyeri haid berkurang dibandingkan dengan kelompok yang hanya menggunakan minyak almond.
Minyak esensial biasanya terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu manis, lavender, mawar, cengkeh dan lain sebagainya. Moms dapat meneteskan minyak esensial ke dalam minyak pijat misal zaitun, almond, atau kelapa untuk kemudian digunakan untuk memijat perut dan punggung.
Di dalam Islam, minuman beralkohol merupakan jenis minuman yang tidak boleh atau haram untuk diminum oleh umat muslim. Oleh karena itu cara menghilangkan nyeri haid dalam Islam yakni dengan tidak meminum minuman beralkohol.
Selain itu minuman beralkohol membuat tubuh menjadi dehidrasi sehingga dapat memperparah rasa sakit kepala hingga menyebabkan kembung. Jika diabaikan bukan tidak mungkin nyeri haid semakin bertambah bahkan disertai rasa sakit pada organ tubuh lain terutama sistem pencernaan.
Untuk menghilangkan nyeri haid Moms juga harus menghindari jenis makanan dan minuman yang mengandung lemak, soda, gula dan garam. Makanan dan minuman tersebut dapat mengakibatkan kembung pada perut serta resistens air di dalam tubuh, sehingga nantinya rasa nyeri saat haid semakin parah.
Kopi, teh, dan coklat juga sebaiknya dihindari karena mengandung kafein yang dapat memperparah kram perut. Makanan dengan kandungan garam tinggi dapat menyebabkan kembung atau retensi air pada wanita yang sedang menstruasi.
Sebaiknya perbanyak konsumsi sayuran serta makanan tinggi magnesium yang dapat membantu meringankan nyeri pada rahim. Teh chamomile menjadi minuman yang sangat disarankan dalam mengatasi nyeri haid karena mengandung hippurate yang berfungsi untk mengurangi hormon prostagladin penyebab nyeri haid.
Cara menghilangkan nyeri haid selamanya tidak harus menggunakan obat ya, Moms. Ternyata ada banyak cara alami untuk menghilangkan rasa nyeri dan cukup mudah untuk dilakukan. Namun perlu diperhatikan apabila rasa nyeri tetap timbul dan justru bertambah parah, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.