Sebagai seorang kepala dalam keluarga, pernahkah Dads merasa khawatir dengan perkembangan karir yang sedang dijalani? Apa mungkin kekhawatiran tersebut membuat Dads berpikir untuk banting setir pindah jalur karir? Jika iya, tentu tidak masalah jika Dads memang ingin mencoba karir yang lain. Namun, sebelum memutuskan pindah jalur karir sebaiknya pertimbangkan dulu beberapa hal terkait hal ini Dads.
Yakni pertimbangan seperti 'Apakah pindah jalur karir ini memang pilihan yang tepat?' Dan tentunya masih banyak hal lain yang harus Dads pikirkan secara matang. Berbagai pertimbangan ini nantinya akan membantu Dads dalam membuat keputusan. Nah, langsung saja Dads, simak beberapa pertanyaan penting berikut dan pikirkan kembali keinginan Dads untuk pindah jalur karir.
Sumber: leaderonomics.com
Pertanyaan pertama yang paling penting untuk Dads jawab sebelum banting stir pindah jalur karir adalah, 'Apa alasan Dads ingin pindah jalur karir?'. Perlahan-lahan tanyakan pada diri sendiri dan pikirkan jawaban atas pertanyaan ini. Jika tidak ada alasan yang jelas, sebaiknya Dads jangan langsung gegabah untuk memutuskan pindah jalur karir. Namun, jika memang ada alasan yang mendasar, maka keinginan untuk pindah jalur karir ini mungkin memang harus Dads lakukan.
Sumber: shortcuts.com.au
Selanjutnya, Dads juga harus memikirkan, 'Apa yang menguntungkan dari jalur karir baru yang dipilih?'. Pertanyaan ini penting untuk dijawab agar Dads tidak menyesalinya di kemudian hari. Misalnya jenjang karir yang lebih menjanjikan, gaji yang lebih besar, lokasi yang lebih dekat dibanding tempat kerja saat ini, atau berbagai alasan lainnya. Namun, jika tidak ada keuntungan yang bisa Dads dapatkan dari karir yang baru ini, sepertinya keinginan untuk pindah jalur karir bukan pilihan yang tepat Dads!
Sumber: talismatic.com
Pertanyaan berikutnya yang harus Dads jawab adalah 'Apakah Dads siap untuk memulai karir dari awal lagi?'. Pindah jalur karir artinya Dads harus memulai semuanya dari dasar lagi. Dalam dunia karir yang baru, Dads akan menjadi orang baru di lingkungan yang baru dan lingkup kerja pun baru. Dads pun juga harus siap dengan berbagai tantangan baru yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Jadi, apa Dads yakin dan siap untuk memulai karir baru?
Sumber: alphagamma.e
Jika Dads memang ingin segera pindah jalur karir, 'Sudahkah mempersiapkan semuanya dengan matang dan sebaik mungkin?'. Tidak hanya sekedar persiapan untuk pindah saja, tapi Dads juga sudah harus siap dengan segala risiko yang menanti setelah memulai karir yang baru. Oleh sebab itu, kalau memang pindah jalur karir ini sudah mantap, jangan lupa untuk merencanakan semuanya dengan matang ya, Dads.
Sumber: vulcanpost.com
Pindah jalur karir tidak hanya soal perencanaan dan persiapan saja Dads. Tapi Dads juga harus memastikan bahwa hal yang menyebabkan Dads ingin pindah karir tidak akan terulang kembali pada karir yang baru ini. Jika alasan Dads pindah karir karena lingkungan kerja yang tidak nyaman dan tidak kooperatif, 'Apakah Dads yakin di tempat kerja yang baru ini lingkungannya lebih nyaman dan lebih bersahabat?'.
Sumber: fourriversmirco.com
Satu lagi tips pindah jalur karir yang harus Dads perhatikan adalah ingat juga berbagai kerugian yang mungkin saja bisa Dads dapatkan setelah pindah tempat kerja. Ketahuilah segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi dan berbagai kesulitan yang akan dihadapi nanti Dads. Dengan begitu, Dads akan lebih siap menghadapi situasi yang tidak diharapkan nanti tanpa ada rasa menyesal.
Sumber: mic.com
Pertanyaan yang tidak kalah penting adalah 'Apakah ada hambatan yang menyulitkan Dads saat pindah karir nanti?'. Jawaban dari pertanyaan ini sangat penting untuk mempertimbangkan pindah jalur karir sesuai keinginan Dads. Kalau dirasa ada hambatan atau kesulitan, apakah Dads bisa mengatasinya? Jika memang Dads merasa hambatan tersebut bisa diatasi dengan baik, artinya Dads pun sudah siap untuk pindah jalur karir.
Nah, itulah beberapa pertanyaan yang harus Dads jawab sebelum memutuskan untuk pindah jalur karir. Jadi, bagaimana Dads? Apakah semua pertanyaan tersebut mampu menggoyahkan keinginan Dads untuk memilih karir lain? Atau justru malah membuat Dads semakin mantap dengan karir baru yang Dads pilih? Dan kalau memang lebih memilih karir yang baru, apa Dads mau resign dulu atau cari kerja dulu nih, sesuai dengan karir yang Dads inginkan? Kalau Dads punya tips lain terkait hal ini jangan lupa untuk berbagi di sini ya, Dads.