Alangkah bahagianya Moms, kita masih diberi kesempatan beribadah di Bulan Ramadhan. Akan tetapi aktivitas rutin tetap harus berjalan ya Moms, terutama bagi ibu bekerja menyusui yang tetap menjalankan kewajiban puasa. Dunia profesional memiliki timeline yang jelas dan terstruktur untuk mengejar pencapaian institusi tersebut, dan kita sudah berkomitmen untuk membantu di dunia tersebut. Maka semangat Moms, semoga dibalas dengan pahala yang banyak. Sebagai penyemangat bagi Moms yang bekerja dan ingin sukses menyusui selama bulan puasa, kami berikan tips sukses memompa ASI bagi Moms sekalian. Selamat membaca!
Sumber: Pexels.com/Ivan Obolensky
Malam hari, tingkat stres menurun karena aktivitas mulai berkurang. Otak memerintahkan tubuh untuk mulai memasuki waktu istirahat. Hormon kebahagiaan dihasilkan, memicu produksi hormon prolaktin dan oksitosin yang merangsang produksi ASI. Akibatnya produksi ASI saat malam hari meningkat. Nah, bagi Moms yang ingin memaksimalkan pumping, malam adalah waktu yang sangat tepat. Untuk efektivitas waktu, Moms dapat menggunakan pompa listrik di salah satu payudara, sembari menggunakan pompa manual di payudara lainnya.
Agar proses memompa asi berjalan dengan lancar, pilihlah pompa yang paling membuat Moms nyaman untuk menghindari stress, agar hormon prolaktin dan oksitosin dapat tetap diproduksi tanpa hambatan. Tidak salah jika Moms tetap pumping di waktu semula. Hanya saja jika ingin ditambah malam hari hasilnya akan jauh lebih baik. Jika pada awalnya produksi ASI masih sedikit, tenang saja Moms. Ketahuilah bahwa tubuh Moms sedang beradaptasi dari mode normal ke mode puasa. Insya Allah dalam satu hingga dua minggu akan normal kembali.
Sumber: Pexels.com/Tranmautritam
Saat weekend, Moms akan lebih rileks dan memiliki waktu istirahat yang lebih banyak. Setelah memulihkan energi, jangan lupa pumping ya Moms. Akan lebih optimal jika Moms kenali kebutuhan ASI bayi per hari, baru setelah itu pompa dan simpan di kulkas. Dengan begitu, kebutuhan stok asi selama weekday akan terpenuhi.
Sumber: Pexels.com/Rawpixel.com
Faktanya, ASI adalah cairan penuh nutrisi yang diambil dari cairan tubuh Moms. Maka dari itu, Moms wajib memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Selain gizinya, perhatikan aspek halalnya juga ya Moms. Sebisa mungkin makanan yang disajikan berasal dari bahan yang terjamin kehalalannya, mendapat sertifikasi halal MUI (dapat dilihat dari logo halal MUI yang berada di kemasan makanan), dan berada dalam kondisi layak makan.
Agar ASI tetap lancar saat puasa, Moms juga sangat disarankan makan tiga kali sehari: saat sahur, saat berbuka, dan setelah tarawih. Jika malas makan setelah tarawih, bisa makan buah-buahan saja ya, Moms. Tidak hanya untuk Moms, tapi si kecil tersayang juga harus mengonsumsi makanan benutrisi. Makanlah makanan yang mengandung banyak karbohidrat, protein, cukup lemak, serat, vitamin, dan mengandung banyak mineral seperti kalium dan magnesium seperti sayuran hijau, salmon, telur, dan daging rendah lemak.
Moms sebaiknya juga banyak mengkonsumsi air mineral saat malam hari, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein. Jika Moms ingin membuat infused water, boleh juga. Disarankan membuat air nabeez ya, Moms. Ini pada dasarnya adalah minuman infused water kurma, dibuat dengan merendam 5-7 butir kurma yang direndam dalam air selama 4 hingga 8 jam. Namun jangan minum air nabeez yang sudah didiamkan berhari-hari ya Moms, dikhawatirkan air tersebut sudah berfermentasi.
Sumber: Unsplash.com/Nicole Harrington
Karena produksi ASI dipengaruhi oleh hormon kebahagiaan, maka Moms wajib mengendalikan stress. Salah satunya di waktu istirahat. Moms dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk istirahat, refreshing, membaca buku, mendengarkan musik, apalagi membaca Al-Qur’an dan terjemahannya. Semua itu agar Moms tetap segar walaupun puasa dan beban kerja menumpuk.
Sumber: Pexels.com/Kelvin Octa
Ingatan tentang bayi, dengan cara melihat foto dan video, atau sekedar mendengarkan suara si kecil bisa tetap menstimulasi produksi ASI lho, Moms! Hal-hal diatas diketahui berpotensi menurunkan kadar stres Moms. Plus, mengingat hal-hal kecil ini bisa membuat produksi hormon prolaktin dan ASI meningkat.
Berbicara tentang ASI tentu selalu tidak jauh dari asupan nutrisi dan kondisi tubuh yang bahagia. Maka dari itu, penting sekali lho Moms untuk tetap bahagia. Kebahagiaan itu ada jika mau mencarinya, membaginya ke orang lain, dan ketika Moms berusaha mencari hal-hal positif dari suatu kejadian. Sehingga Moms bisa terus bersyukur.
Memang, dalam kehidupan nyata, ada banyak hal di kantor yang mungkin membuat stress, namun ingatlah selalu bahwa si kecil menanti Moms di rumah. Kenang saat indah bersama si kecil, niscaya rasa bahagia dan rindu akan meningkatkan semangat Moms yang menyusui ketika puasa. Nah, apakah Moms memiliki tips lainnya agar tetap sukses menyusui selama bulan puasa? Yuk, berbagi pada Moms lainnya di kolom komentar!