Ramadhan datang, hatipun senang! Bagi HappyFams yang beragama Islam, bulan Ramadhan merupakan momen tepat untuk mempertebal keimanan sekaligus mempererat rasa kekeluargaan. Bagi Moms yang ibu bekerja, maksimalkan Ramadhan bersama anak tentu membutuhkan skill multitasking agar bisa menyeimbangkan waktu antara keluarga dan pekerjaan. Jika Moms bingung dari mana harus memulainya, berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar ramadhan kali ini terasa lebih menyenangkan dan dekat dengan anak.
Sumber: Unsplash.com/Alyson Mc Phee
Meskipun bekerja, tugas utama sebagai ibu tetap tidak bisa diabaikan ya, Moms? Untungnya saat ini telah banyak cara praktis bagi wanita bekerja menyiapkan sahur, salah satunya adalah membeli makanan siap saji yang lebih mudah untuk disiapkan menjelang waktu sahur.
Jika Moms ingin memasak hidangan sahur sendiri, persiapkanlah bahannya pada malam hari, sehingga ketika Moms bangun di jam sahur tinggal memasaknya saja. Tidak perlu memasak menu-menu yang terlalu rumit. Telur omelette dengan taburan keju dan wortel, sayur sup hangat atau menu simpel lainnya yang disukai seluruh anggota keluarga sudah cukup, kok.
Jangan paksakan juga untuk memasak sendiri jika kondisi tubuh sudah lelah karena pekerjaan kantor, rumah dan mengurus anak. Moms manfaatkan saja layanan delivery dari rumah makan langganan atau lewat aplikasi online. Selain lebih praktis bagi ibu bekerja, terkadang juga ada banyak promo menarik yang diberikan sehingga Moms bisa lebih hemat kantong dan tenaga.
Sumber: Unsplash.com/Niko Lienata
Biasanya dalam bulan ramadhan sekolah anak juga mengadakan pesantren kilat hingga buka bersama bagi siswa dan wali murid. Usahakan hadir pada acara ini ya Moms. Ini adalah momen yang bagus untuk ibu bekerja maksimalkan ramadhan bersama anak. Nah, ketika mendapatkan undangan buka bersama dari sekolah anak, segera lingkari kalender Moms dan buat target agar bisa pulang tepat waktu pada hari tersebut. Meskipun kesannya sederhana, tapi anak akan merasa sangat senang karena merasa diperhatikan dan tidak 'kalah' dari pekerjaan Moms.
Tidak hanya itu, Moms juga bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai bagaimana perkembangan si kecil di sekolah, siapa saja teman dekatnya, serta hal-hal yang sangat berguna sebagai data jika si kecil tiba-tiba menunjukkan perubahan sikap atau penurunan semangat. Agar semakin seru, Moms bisa menyiapkan baju yang bercorak senada dengan si buah hati dan jangan lupa berfoto bersama. Dengan begini, Moms akan punya berbagai kenangan yang bisa dilihat kembali di tahun-tahun berikutnya, dan bisa semakin mengakrabkan diri dengan anak.
Sumber: Pexels.com/Mentatdgt
Apakah ini adalah saat pertama si kecil berpuasa? Jika iya, Moms harus bisa bersabar dengan perubahan mood dan sikap yang mungkin akan muncul pada si kecil. Mulai dari malas bangun ketika sahur, mengeluh lapar, tidak mau beranjak dari kasur, ogah sekolah dan ingin dimanja, serta beragam tingkah lainnya yang mungkin akan mewarnai hari-hari puasa si kecil.
Tetap sabar ya Moms meski semua itu bisa memancing emosi. Untuk mengatasi si kecil yang bertingkah ini, Moms bisa menjelaskan mengapa kita harus berpuasa, apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta manfaat apa saja yang bisa didapatkan jika rajin berpuasa agar anak juga paham kenapa ia harus menahan lapar dan haus.
Di jam-jam istirahat kantor, Moms bisa video call ke rumah untuk mengecek keadaan si kecil. Tanyakan bagaimana keadaannya, apakah puasanya lancar, ingin dibawakan jajanan berbuka apa, dan sebagainya. Jika si kecil masih belum kuat berpuasa 1 hari penuh, Moms bisa latih dia untuk berpuasa setengah hari secara bertahap. Dengan begini, Moms bisa tetap fokus bekerja sekaligus memperhatikan keluarga.
Sumber: Unsplash.com/Mihai Surdu
Moms, anak adalah cerminan dari orang tua. Jika ingin mereka menjadi anak soleh dan sholehah, berikanlah contoh nyata kepadanya. Maksimalkan Ramadhan bersama anak dengan mengajak mereka untuk sholat tarawih bersama. Jika sholat Tarawih di masjid terasa melelahkan, Moms juga bisa melakukan tarawih berjamaah di rumah bersama anak dan juga Dads sebagai imamnya sehingga antar anggota keluarga semakin akrab.
Setelah sholat, HappyFams bisa melanjutkannya dengan bertadarus dan sharing session. Momen inilah yang akan merekatkan ikatan emosional antara anak dengan orangtua. Moms bisa menanyakan apa saja yang terjadi di sekolah seharian tadi, apa yang kira-kira paling sulit dilakukan saat puasa, hingga guyonan ringan soal betapa segarnya es teh di kala siang hari. Untungnya, godaan-godaan itu bisa terlewati ya, Moms. Jangan lupa berikan pujian pada anak jika mereka berhasil berpuasa penuh.
Sumber: Unsplash.com/Óscar Ardèvol
Meskipun ibu bekerja, puasa bukan halangan untuk punya quality time bareng keluarga. Mendekati lebaran, kantor biasanya ada jadwal cuti bersama yang bisa dimanfaatkan untuk memberi perhatian lebih ke buah hati serta Dads. Moms suka memasak? Atau ingin mencoba oven yang Dads beli dari bonus THR? Ini saat yang tepat untuk berkreasi bersama anak. Carilah resep cookies yang mudah dan disukai seperti nastar, kastengels, atau choco chips. Bagi tugas untuk seluruh keluarga. Misalnya, Moms bagian membuat adonan, si kecil membentuk adonan jadi bentuk kesukaannya, lalu Dads yang memasukannya ke oven.
Aktivitas keluarga yang berkualitas di kala bulan Ramadhan akan membuat perasaan rindu pada bulan puasa tertanam dalam benak seorang anak. Tidak perlu buka puasa bersama di restoran mewah maupun menu sahur yang melimpah, kebahagiaan justru bisa datang lewat waktu dan kebersamaan yang dimanfaatkan sebaik mungkin di sela-sela sibuknya ibu bekerja.
Bagaimana, Moms? Sekarang sudah ada pencerahan tentang bagaimana cara ibu bekerja maksimalkan bulan Ramadhan bersama anak? Jika Moms sudah coba praktekkan tips-tips di atas, yuk bagikan pengalamannya di kolom komentar bawah ini.